
PWMU.CO – Safari dakwah Ramadhan 1440 Hijriyah Lazismu Jawa Timur bersama Syeikh Ahmad Saleem Sulaiman Abu Anza asal Gaza, Palestina berakhir, Senin (27/5/19).
Syeikh Ahmad lalu bertolak menuju Jakarta dari Bandara Adi Soemarno Jawa Tengah. Setelah itu, ia akan melanjutkan perjalanan pulang ke negaranya, Palestina.
Kepada PWMU.CO dia menyampaikan surat dari warga Palestina buat umat Islam Indonesia. Surat tersebut memuat tiga pesan. Pertama, kebebasan dan kemerdekaan Negara Palestina adalah kewajiban seluruh umat Islam tanpa terkeculai.
Sayangnya, banyak umat Islam yang meninggalkan kewajiban berjuang untuk membebaskan tanah Palestina dari penjajahan zionis Israel itu.
“Nah, kami (warga Gaza) sampai detik ini terus berjuang untuk menegakkan bendera jihad dan demi kemerdekaan Negara Palestina,” ujarnya ketika ditemui di Gedung Muhammadiyah Jatim Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya.
Syeikh Ahmad menyebutkan, hingga kini Negara Palestina sudah 70 tahun lamanya terjajah, tertindas dan terdzolimi oleh kaum zionis Israel. Padahal, setiap negara di dunia ini telah mengambil kemerdekaannya.
“Semua negara telah merdeka kecuali negara Palestina. Sampai saat ini kita masih tertindas dan terjajah oleh zionis Israel,” tegasnya.
Bahkan, kata dia, zionis Israel terang-terangan mencegah umat Islam untuk menunaikan shalat di Masjid Al Aqsa. Mereka pun tak segan untuk membunuh umat Islam yang memberanikan diri shalat di sana.
“Yahudi Israel punya kekuasan yang begitu kuat. Kami, warga Gaza dan Palestina bagaikan hidup dalam sangkar karena diisolasi oleh kaum zionis Israel,” ungkapnya.
Syeikh Ahmad menegaskan, kaum Yahudi Israel ingin sekali menghilangkan Gaza, salah satu daerah bagian Palestina, dari muka bumi ini. Sebab, sebenarnya tanah Gaza kaya akan minyak. Tapi sayangnya tanah itu dikuasai oleh Israel.
“Walau kita tertindas dan terus terdzalimi oleh Israel, tapi, alhamdulillah kita dalam keadaan baik dan masih diberi kekuatan untuk berjihad. Ini pesan pertama warga Gaza,” tegasnya.
Syeikh Ahmad melanjutkan, pesan kedua adalah umat Islam diharapkan bisa bersatu untuk ikut membantu dan mendorong kemerdekaan Negara Palestina. Utamanya umat Islam Indonesia yang telah menunjukan peran pentingnya untuk kemerdekaan Palestina.
“Hingga kini umat Islam Indonesia yang lebih dekat dengan kami. Ketika rakyat Palestina terjajah, kalian terus datang membantu. Muslim Indonesia punya peran besar untuk mengembalikan masjid, sekolah dan rumah sakit yang hancur akibat serangan Israel di tanah Gaza,” sebutnya.
Ia menyatakan, umat Islam Indonesia juga mempunyai peran besar menjaga para penghafal Alquran yang berjumlah 23 ribu di Gaza.
“Kalian sebagai sebab utama keberhasilan bangkitnya warga Gaza. Semua itu berkat dan dengan bantuan harta benda yang kalian berikan ke kami,” terangnya.
Pesan ketiga adalah warga Gaza akan terus bertahan dan berjuang untuk membebaskan dan memerdekakan Palestina dari penjajahan zionis Israel.
“Kita hanya berharap dua kebaikan, entah itu kemerdekaan atau mati syahid. Insyaallah, kami optimis akan memenangkan peperangan ini. Kita percaya akan datang suatu masa ketika umat Islam bisa shalat di halaman masjid Al Aqsa. Mari kita berdoa kepada Allah, memohon kemudahan dan kemerdekaan,” serunya.
Di akhir obrolan, Syeikh Ahmad tak lupa menyampaikan terima kasih dari penduduk Palestina atas bantuan dan support warga Muslim Indonesia yang luar biasa sehingga berdiri rumah sakit Indonesia di Hebron.
“Kami menghargai dan berterima kasih kepada semua. Saya berat sekali akan meninggalkan Indonesia untuk pulang ke negara Palestina. Tapi ini adalah panggilan. Semoga saya bisa kembali,” tandasnya. (Aan)