PWMU.CO-Siswa SD Muhammadiyah 1 Kediri (SD Mutu) mengikuti kegiatan Pondok Ramadhan di sekolah, Selasa-Rabu (28-29/5/2019).
Ketua pelaksana Ikhwan Nurhadi menjelaskan, acara ini dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok kelas bawah (1,2 3) dan kelompok kelas atas (4,5).
Rangkaian kegiatannya penyampaian materi, praktik bersuci, bagi takjil, buka bersama, tarawih berjamaah, outbound sampai sahur bersama. ”Untuk kelas atas mabit di sekolah. Sedangkan kelas bawah pulang setelah shalat Duhur,” tambahnya.
Para peserta sangat antusias mengikuti penjelasan dari bapak-ibu guru. Apalagi ketika pembicara dari kepolisian datang, mereka menyambutnya dengan meriah. Ipda Untung Margono dan Ipda Wanda menyampaikan materi berlalu lintas dan bahayanya narkoba.
Penjelasan pertama disampaikan oleh Ipda Untung Margono soal pentingnya menjaga ketertiban lalu lintas. Ia membuka pertanyaan kepada peserta. ”Siapakah di antara kalian yang sudah mengendarai sepeda motor?”
Sontak mereka menjawab, ”Saya… saya… saya…” Ruangan yang tadinya tenang menjadi ramai.
”Iya kalian sudah bisa, tapi bapak berpesan, sesuai dengan peraturan kalian masih belum diperbolehkan untuk mengendarai sepeda motor sendiri, karena apa? Ada yang tahu?” tanyanya lagi.
”Karena masih di bawah umur, Pak,” teriak Reza.
”Iya benar, karena kalian masih di bawah 17 tahun. Jadi emosi kalian masih belum stabil sehingga belum diperbolehkan mengendarai sendiri,” ujar Ipda Untung.
Ia menjelaskan ada beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya kecelakaan lalu lintas. Di antaranya faktor manusia, faktor jalan, faktor kendaraan, dan faktor cuaca.
Kemudian ganti Ipda Wanda menjelaskan materi bahaya narkoba. ”Apa itu narkoba?” tanyanya. Semua peserta terdiam. ”Masak masih jam segini sudah ngantuk dan lapar?” ujarnya kepada anak-anak.
”Narkoba itu Nasi Rawon Karo Bakso,” selorohnya kemudian. Sontak peserta yang tadinya diam langsung tertawa terbahak-bahak. ”Kalian itu kalau disebut makanan langsung nyambung.”
Narkoba, kata dia, singkatan dari Narkotika, Psikotopika, dan zat adiktif. Ia juga menunjukkan foto macam-macam jenis narkoba. ”Kalian harus mengetahui kalau itu barang terlarang dan berbahaya. Saat ini marak sekali berita yang menjelaskan ada narkoba yang dikemas dalam permen, coklat, atau yang lainnya. Bila kalian menjumpai harus berani lapor kepada polisi,” jelasnya.
Dia berpesan jangan sekali-kali mencoba narkoba. ”Katakan no untuk narkoba,” teriak Ipda Wanda yang diikuti seluruh peserta. (Munir)