PWMU.CO –Ayat-ayat Alquran bacaan shalat Subuh terdengar lantang dan merdu. Suara itu keluar dari Muhammad Irsyad yang baru berusia 14 tahun. Tapi dia didapuk menjadi imam shalat Subuh di Mushala Al Hikmah PRM Babat Tengah, Ahad (2/6/2019).
Qiroahnya mirip suara Abdurrohman Ausy. Jamaah yang mendengarkan di belakangnya menjadi syahdu dan merinding. Shalat menjadi khusyuk.
Rutin tiap Ahad, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Babat Tengah mengadakan Subuh Bersama Keluarga (Surga). Hadir semua anggota keluarga ibu, bapak, dan anak-anak.
Irsyad masih kelas 8 SMP di Pondok Pesantren Isy Karima Karang Anyar Jawa Tengah. Dia mengaku baru hafal lima juz Alquran. Bercita cita ingin menjadi hafidh atau penghafal Alquran sampai 30 juz.
Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Babat Tengah Ahmad Arif Rahman Saidi mengatakan, Irsyad kita tunjuk sebagai imam shalat karena hafalan surat Alquran cukup banyak, bacaannya baik dan benar sesuai dengan kaidah tajwid dan makhroj huruf.
”Suaranya enak didengar mudah-mudahan dapat memberi inspirasi kepada anak-anak dan orang tua di lingkungan Ranting Babat Tengah untuk mencetak Irsyad-Irsyad baru,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam sejarah banyak anak kecil yang pernah menjadi imam shalat. Pada zaman Nabi Muhammad saw juga ada anak kecil bernama ‘Amr bin Salamah yang menjadi imam shalat berjamaah di usia 7 tahun. ”Tidak ada ayat Alquran maupun hadits Nabi yang melarang anak kecil menjadi imam shalat,” katanya.
Tausiyah Subuh disampaikan Wakil Ketua PDM Lamongan KH Abdul Hamid Muhanan Lc. Dia mengatakan, tak ada kitab suci yang mudah dihafal, selain kitab sucinya umat Islam, yakni Alquran.
”Itulah salah satu mukjizat Alquran. Selain mudah dihafal, juga menjadi pelajaran bagi yang berakal. Allah yang menjaga kitab suci ini di dalam hati kaum muslimin. Sehingga Alquran tetap terjaga dari kepunahan, abadi sepanjang masa,” tuturnya.
Dia menyebutkan surat Al Hijr ayat 9. ”Sesungguhnya Kami yang menurunkan Alquran, dan sungguh Kami benar-benar memeliharanya.”
Dari ayat itu menunjukkan, Allah yang menjaga di dalam hati orang-orang yang menginginkan kebaikan dari Alquran, sehingga jika ada satu huruf saja yang berubah, maka seorang anak kecil akan berkata, ”Kamu telah berdusta dan yang benar adalah demikian.”
Menurut dia, inilah bentuk penjagaan Alquran yang tetap lestari keasliannya. Kemuliaannya tak terkontaminasi oleh segala cela. Inilah skenario Allah swt dalam menjaga kitab suci umat Islam melalui para penghafal Alquran. (M. Faried Achiyani)