PWMU.CO -Tujuan puasa Ramadhan menjadi pribadi bertakwa. Orang bertakwa itu taat kepada Allah dan punya kepedulian tinggi membantu kesulitan orang lain. Ini perubahan yang dikehendaki dalam berpuasa.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua PWM Jatim Nadjib Hamid ketika bertindak sebagai imam dan khotib shalat Idul Fitri di Jl. Undaan Kulon Surabaya, Rabu, (5/6/2019). Acara ini digelar oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah Peneleh.
Nadjib mengatakan, kualitas hubungan hamba dengan Allah hanya diri sendiri yang bisa menilai. Namun yang bisa dinilai orang lain adalah perubahan rasa peduli terhadap sesama.
”Apakah jumlah kemiskinan di lingkungan kita turun gara-gara kita berpuasa selama sebulan? Jumlah itu bisa berkurang jika kita membantu orang miskin di sekitar pasca Ramadhan,” tutur Nadjib.
Caranya mudah untuk melakukannya, sambung dia. Di hari biasa kita makan tiga kali sehari. Kalau di bulan Ramadhan makannya menjadi dua kali sehari. ”Nah, jatah satu kali makan itulah yang kita berikan kepada orang miskin,” tandasnya.
Kalau satu bulan 30 kali makan setiap orang dan jamaah shalat Idul Fitri di sini ada 400-an, kata dia, berarti ada 12.000 jatah makan. ”Kalau setiap makan harganya Rp 10 ribu maka terkumpullah Rp 120 juta. Jumlah uang inilah yang saya maksud untuk menyelamatkan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Menurut Nadjib, itulah makna dampak puasa jika dikoordinasi dengan baik oleh organisasi masyarakat Islam. ”Sebab kalau dari tahun ke tahun puasa kita tidak berdampak kepada lingkungan, jangan-jangan kita berpuasa hanya untuk menggugurkan hukum belaka,” sambungnya.
Bentuk kesungguhan itu, dia menambahkan, bisa diwujudkan berupa kepedulian sosial. Mungkin saja tahun ini belum bisa, maka kita akan niat di tahun depan.
”Ingat sabda Rasulullah saw yang berbunyi, barangsiapa yang memberikan kemudahan kepada orang yang kesusahan, niscaya Allah akan membantu memudahkan urusannya di dunia dan di akhirat,” katanya. (Azmi Izuddin)