PWMU.CO– Gema takbir berkumandang di Lapangan Tlogo Ploso Payaman Solokuro, Rabu (5/6/2019). Jamaah berbondong-bondong memenuhi lapangan sepak bola untuk mengikuti shalat Idul Fitri.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Situbondo Dr Munawar MAg menjadi imam dan khotib. Dia memaparkan masalah kebersihan. ”Kita sudah sampai pada puncak Idul Fitri maka kita kembali suci dan bersih dari namanya dosa,” katanya mengawali pembukaan khotbahnya.
Dia mengatakan, Rasulullah adalah sosok yang paling menjaga kebersihan. Dalam sabdanya yang disampaikan oleh Ibnu Abbas berkata, Rasulullah saw melewati dua buah kuburan. Lalu beliau bersabda, sungguh kedua penghuni kubur itu sedang disiksa. Mereka disiksa bukan karena perkara besar. Salah satu dari dua orang ini, tidak menjaga diri dari kencing. Sedangkan yang satunya lagi, dia keliling menebar namiimah (mengadu domba).
Menurut Munawar, kadang kala ketika di dinding sekolah, masjid, tempat-tempat umum seringkali kita menemukan tempelan nasihat menjaga kebersihan yang berbunyi Annadhofatu Minal Iman. ”Ealah, pandainya berslogan tapi sukar untuk melaksanakan,” ungkapnya disambut decak tawa dari para jamaah.
Karena itu, sambungnya, di antara bukti kesempurnaan ajaran Islam adalah perhatian terhadap masalah kebersihan. Lebih-lebih kebersihan batin. Tubuh kita saja hakikatnya adalah amanah, oleh karena itu wajib dijaga kebersihannya, agar dapat melakukan kewajiban agama dengan baik dan terhindar dari ancaman penyakit yang dapat mengurangi produktivitas kebaikan.
”Intinya, Islam itu bersih. Di dalam Alquran, Allah menegaskan cintaNya diberikan kepada siapa saja di antara hamba-hambaNya yang gemar membersihkan diri,” tuturnya.
Dia menceritakan, Jepang negara yang terkenal menghormati kebersihan. Penduduknya sudah ditanamkan kecintaan hidup bersih. Ketika jalan-jalan membawa anjing selalu di sebelah tangannya membawa kantong plastik. Gunanya nimpali kotoran anjing yang keluar. ”Lha Indonesia apa kabarnya?” ucapnya. (Faiz Rijal Izzuddin)