PWMU. CO –Idul Fitri adalah momen manusia telah kembali dalam keadaan suci sebagaimana ibu mereka melahirkannya. Ini suatu nikmat Ramadhan yang dipenuhi dengan ampunan.
Hal itu dikatakan oleh mubaligh asal kota Tulungagung Abu Hamzah dalam khotbah Idul Fitri di Lapangan Dusun Tawang Desa Sumber Bendo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri , Rabu (5/6/2019).
Mubaligh bernama asli Arif Budiman SPdI lantas mengutip pendapat ulama besar Ibnu Rojab al Hambali, tatkala semakin banyak ampunan di bulan Ramadhan, maka siapa saja yang tidak mendapatkan pengampunan , sungguh dia telah terhalang dari kebaikan yang banyak.
Bagaimanan tidak, katanya, mulai puasa kita mendapat ampunan , di malam shalat Tarawih kita mendapat ampunan, shalat lailatul qadar mendapat ampunan, maka siapa saja yang tidak diampuni dalam bulan ini, sungguh di hari yang lain, ia pun sulit mendapatkan ampunan dari Allah.
Lantas pertanyaannya, sambung dia, kira-kira apa yang kita perlukan hari ini setelah menyelesaikan satu bulan penuh kita beribadah kepada Allah?
Jawabannya, ujar dia, kita hanya butuh istiqomah. Seperti yang kita minta sebanyak 17 kali dalam shalat, ihdinasshirotol mustaqim. ” Inilah makna Istiqomah. Banyak kita jumpai manusia ketika bulan Ramadhan tiba, mereka sangat semangat dalam beribadah, sangat rajin melakukan ketaatan. Namun setelah Ramadhan selesai , selesai pula ibadah mereka, seakan-akan mereka menyembah kepada Allah di bulan Ramadhan saja,” tandasnya.
Dia menerangkan, ulama mengatakan, orang yang istiqomah akan memiliki karomah melebihi karomah para wali. ”Jika menghendaki karomah seperti yang dimiliki para wali, maka istiqomahlah, berusahalah untuk tetap istiqomah kepada tauhid, istiqomah dalam perjuangan, istiqomah dalam ibadah, dan istiqomah dalam ketaata , itulah yang diharapkan seorang muslim, setelah melewati Ramadhan sebagai ending menjelma menjadi orang bertakwa,” tuturnya.
Dalam surat Fussilat, kata dia, orang-orang yang istiqomah menyembah Allah maka diturunkan malaikat kepada mereka, kemudian malaikat berkata, janganlah kalian takut, janganlah khawatir, jangan bersedih hati, dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan untuk kalian.
”Inilah makna istiqomah. Ketika seseorang mengalami sakaratul maut, ajal datang, orang tersebut didatangi malaikat. Malaikat berkata, jangan takut di alam kubur, jangan takut di akhirat, dan jangan bersedih hati , terutama terhadap keluarga yang kau tinggal, istri, suami, anak-anak , maupun harta kalian yang kamu yang tinggal, semuanya akan diurus oleh Allah, sehingga orang yang istiqomah ketika meninggal dunia dengan ikhlas, dia tersenyum, karena apa yang mereka minta, diberi kabar oleh malaikat dengan surga. Apakah kaum muslimin tidak ingin mengakhiri hidupnya seperti itu?” paparnya. (Dahlansae)