PWMU.CO – Ada tiga nikmat yang wajib disyukuri dan dirawat selamanya. “Yaitu Iman, Islam, dan Ihsan.”
Ustadz Ghozali Lc menyampaikan itu dalam khutbah Idul Fitri di halaman Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 8 Pelangwot, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Rabu (5/6/19).
Menurutnya iman adalah pedoman, sumber ketenangan, dan ketentraman diri untuk membentuk kebahagiaan. “Adapun tanda-tanda keimanan dalam diri seseorang dapat terlihat dari amal perbuatan yang dikerjakannya, Karena kepribadian diri seseorang merupakan pencarian dari iman yang ada dalam dirinya,” jelasnya.
Adapun Islam, sambungnya, merupakan pedoman bagi manusia yang bisa mengintegrasikan antara dunia pemikiran, dunia pelaksanaan, dan dunia manfaat.
“Islam juga sebagai agama rahmatan lil alamin. Wa maa arsalnaka Illa rahmatan lil alamiin dan tidaklah kami utus kamu (dengan membawa agama) kecuali rahmat bagi alam semesta,” kata dia.
Ghozali menerangkan, seseorang yang sikap ihsannya kuat akan rajin berbuat kebaikan karena dia berusaha mengharapkan keridhaan Allah yang selalu melihatnya.
“Oleh karenanya, seorang Muslim hendaknya tidak memandang ihsan itu hanya sebatas akhlak yang utama saja, melainkan harus dipandang sebagai bagian dari akidah dan bagian terbesar dari keislamannya. Karena, Islam dibangun di atas tiga landasan utama, yaitu iman, Islam, dan ihsan,” urainya.
Berkaitan dengan Idul Fitri, dia menjelaskan bahwa hari raya itu merupakan syiar Islam. “Sebelum Ramadhan kita telah melaksanakan pesta demokrasi. Ada perbedaan pilihan oleh umat Islam, banyak berita-berita hoax yang bisa memicu perpecahan diantara umat Islam,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, di momen Idul Fitri penting untuk menjaga ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathaniyah agar umat Islam terus bersatu dan tidak pecah belah. Dia mengutip surat Ali Imran ayat 103, “Wa’taṣimụ biḥablillāhi jamī’aw wa lā tafarraqụ, artinya dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.”
Ghozali mengakhiri khutbahnya dengan lima pesan, yaitu pertama, hendaklah selau menjaga spirit ketakwaan kepada Allah SWT walaupun puasa sudah usai. Kedua, terus membiasakan ubudiyah dengan memperbanyak ibadah.
Ketiga, membentengi diri dengan puasa sunah. Keempat, selalu bersahabat dengan Alquran. Dan kelima, memelihara suasana keagamaan di lingkungan keluarga maupun masyarakat.
Nurshohih yang mewakili Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pelangwot menyampaikan ucapan terima kasih kepada sekitar 500 jamaah yang mengikuti shalat Idul Fitri. (Ulin Nuha)