PWMU.CO-Guru MI Muhammadiyah 10 Rejosopinggir Tembelang Jombang mengadakan Syawalan Keliling (Syaling) ke para senior. Kali ini rombongan guru dari Madrasah Para Penghafal Alquran berkunjung ke rumah Kariono MPdI, Selasa (11/06/2019).
Kariono pernah menjabat kepala MIM 10 Rejosopinggir periode 2001-2011. Sekarang dia menjadi pengawas PPAI Pelandaan.
Dalam perbincangan dia mengatakan, menjadi guru harus totalitas. Artinya, pelaksanaan pengajaran bisa mengolah seluruh jiwa, raga, dan pikir manusia.
”Guru juga harus punya jiwa perjuangan dan rasa memiliki. Seorang guru harus mempunya jiwa perjuangan, karena ketika sudah memiliki jiwa perjuangan, kita akan merasa enjoy, terasa ringan dengan beban pekerjaan sekolah,” katanya.
Menurut dia, kalau sudah mempunyai jiwa perjuangan dan rasa memiliki, maka rezeki akan datang dengan sendirinya.
Ditambahkan, guru harus memiliki kedisiplinan dan pelayanan. Karena guru itu tidak hanya bertugas mengajar, tapi juga menjadi teladan bagi muridnya. ”Guru harus memberikan contoh kedisiplinan untuk anak-anak,” ujarnya.
Selain itu, sambung dia, guru juga memberikan pelayanan yang terbaik untuk muridnya. Jangan sampai masalah di rumah dibawa ke sekolah yang membuat kita marah-marah di depan anak-anak.
”Guru harus murah senyum. Dengan pelayanan terbaik itu otomatis menjadi promotor yang ampuh untuk masyarakat,” tandasnya.
Kariono memuji perkembangan MI Muhammadiyah 10 Rejosopinggir yang pesat. Mampu memanfaatkan sosmed untuk promosi kegiatan dan program.
Dia menyarankan tetap menjalin silaturrahim. Sebab hadits meriwayatkan Rasulullah saw bersabda,
ثلاثة لا يدخلون الجنة : مدمن خمر ، وقاطع رحم ومصدق بالسحر
”Artinya, tiga golongan yang tidak akan masuk surga, orang yang selalu minum khamr, orang yang memutuskan tali silaturahim, dan orang yang membenarkan sihir,” tuturnya. (Zuly Ahsan)