PWMU.CO– Syawal Keliling (Syaling) atau unjung-unjung guru MI Muhammadiyah 10 Rejosopinggir Tembelang Jombang ke rumah Ummi Dzatin Ni’mah SAg, Selasa (11/6/2019). Dia pernah menjadi kepala Madrasah Para Penghafal Alquran ini periode 2012-2018.
Kunjungan ini diwarnai diskusi seputar usaha memajukan pendidikan. Menurut Ummi Dzatin, dalam organisasi termasuk lembaga pendidikan diperlukan team work. ”Anggotanya kompak, berinteraksi, berbagi informasi untuk kerja sama dan membuat keputusan,” ujarnya.
Dia menerangkan, beberapa cara menjaga kekompakan dalam membangun kelompok kerja. Pertama, menyamakan visi dan misi. Sebuah tim tidak bisa bekerja dengan baik dan efektif jika setiap anggotanya memiliki visi dan tujuan yang berbeda.
”Mulai pimpinan hingga anggota satu visi dan misi. Setiap tindakan yang diambil merupakan pelaksanaan visi dan misi bukan keinginan individu. Jangan sampai pimpinan ingin ke utara, anak buahnya ada yang ke selatan dan timur,” tandasnya.
Kedua, membangun rasa saling percaya. Ini syarat soliditas tim. Karena tidak akan ada kerja tim yang sukses jika anggotanya tidak saling percaya. Tugas yang diemban setiap orang pasti berbeda kadarnya.
”Setiap anggota tim harus yakin tugas yang dibebankan kepada rekannya terlaksana dengan baik dan sesuai kemampuannya,” tuturnya.
Ketiga, komunikasi intensif. Jangan pernah anggap sepele masalah komunikasi. Ketika komunikasi sesama anggota tim macet, dipastikan kerja tim berantakan. Karena setiap orang tidak mengerti apa yang harus dilakukan.
”Komunikasi intensif melalui meeting pagi atau pertemuan lain yang dilakukan oleh seluruh anggota tim kerja. Setiap orang akan mengerti tugas dan target yang harus dilaksanakan. Komunikasi antar anggota tidak perlu harus selalu bertatap muka. Saat ini bisa pakai WhatsApp, BBM, Instagram, atau yang lainnya. Manfaatkan fasilitas tersebut untuk menjalin komunikasi intensif antar sesama anggota tim,” ujarnya.
Keempat, adakan kegiatan bersama. Tak kenal maka tak sayang. Bagaimana bisa menjalin kerja sama dalam tim jika setiap orang yang ada di dalamnya tidak saling mengenal.
”Cara membangun kerja tim yang solid harus sering mengadakan kegiatan. Khususnya di luar pekerjaan. Mulailah dari yang ringan seperti makan siang bersama. Bisa dilakukan di kantin atau di luar. Ini bisa membentuk chemistry antar sesama,” kata dia.
Kelima, buat sistem penghargaan. Pacu motivasi bekerja seluruh tim dengan membuat sistem penghargaan. Siapa pun yang punya prestasi, bisa diberikan reward. Inti dari pemberian penghargaan ini adalah agar seluruh tim merasa kerja keras mereka dihargai. Selain itu, dengan sistem penghargaan, anggota tim yang lain pun akan terpacu untuk memberi yang terbaik. Sehingga diharapkan nantinya, semuanya akan bekerja secara optimal dan mampu mencapai tujuan secara bersama-sama.
Ketujuh, saling menghormati dan menghargai. Perbedaan pendapat dan perselisihan lazim terjadi dalam sebuah tim. Justru dari perbedaan itu, tim akan semakin kaya dengan ide dan pemikiran yang bisa memudahkan jalan menuju target.
Tapi perbedaan pendapat harus bisa dikelola dengan membuat pilihan-pilihan dan keputusan terbaik yang harus dipatuhi dan dilaksanakan. ”Anggota harus bersikap saling menghormati dan menghargai pendapatan dan keputusan bersama,” paparnya.
Kesembilan, evaluasi rutin. Kunci sukses sebuah kerja tim adalah evaluasi. Dari evaluasi ini bisa dilihat mana yang sudah berjalan sesuai rencana, mana yang harus mendapat suntikan motivasi, atau kekurangan apa yang harus diperbaiki dan dibantu menyelesaikan.
”Kalaupun ada perubahan, itu merupakan hasil yang sudah disepakati bersama. Dengan evaluasi, tingkat kesuksesan kerja tim bisa dipantau dan diawasi dengan baik,” tegasnya. (Zuly Ahsan)