PWMU.CO-Mengelola sekolah unggulan itu bisa mengikuti jargon iklan parfum yang pernah populer tahun 2000-an. Bunyinya, Kesan Pertama Begitu Menggoda Selanjutnya Terserah Anda. Artinya, gebrak dengan program menarik lantas pelihara kepercayaan dengan baik.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jombang Anies Supriyanto Hadi MPdI ketika dikunjungi guru MI Muhammadiyah 10 Rejosopinggir Tembelang Jombang di rumahnya, Kamis (13/6/2019).
Anies Supriyanto yang juga pengawas PPAI wilayah Tembelang itu menerangkan, sekolah unggulan butuh program nyata yang jelas dan terukur dan terlaksana.
”Buat program yang diminati masyarakat. Program itu ibarat menu makanan dalam rumah makan. Karena itu buatlah menu dengan resep seenak mungkin agar banyak orang menginginkan menikmati menu itu,” tuturnya.
Syarat lain sekolah unggulan itu, sambung dia, semua guru harus kompak. Mempunyai visi dan misi yang sama untuk membuat prestasi akademik dan non akademik untuk siswa dan gurunya. Guru berprestasi, menurut dia, memotivasi siswa juga berprestasi.
Kejelasan program, kekompakan, dan prestasi ini, kata dia, melekat menjadi kredibilitas sekolah. Kredibilitas ini menumbuhkan kerpacayan sehingga berminat menyekolahkan anaknya di situ. Untuk menjaga ini bergantung kepada kemampuan kepala sekolah mengelola guru, siswa, karyawan, dengan sistem manajemen yang baik mengendalikan semuanya.
”Kebersamaan harus dikuatkan, terbuka. Kepala madrasah siap menerima masukan oleh PCM, wali murid, ataupun rekan kerja. Sebagai seorang guru dan pemimpin kita harus menerapkan slogan Ki Hadjar Dewantara yang populer. Ing ngarsa sung tuladha ing madya mbangun karsa tut wuri handayani,” katanya.
Artinya, dia menguraikan, menjadi pemimpin harus mampu memberi teladan. Jika berada di tengah bisa membangkitkan semangat, motivasi, harapan. Berada di belakang menjaga dan memelihara sumber daya manusianya. (Zuly Ahsan)