PWMU.CO – “Nambah Seduluran Selawase”. Itulah tema temu alumni Madrasah Aliyah Muhammadiyah I Karang Asem, Paciran, Lamongan—atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mamsaka—di D’Bandara Resto Caffe dan Pujasera Sidoarjo, Rabu (12/6/19).
“Terima kasih atas kehadiran teman-teman yang menyempatkan waktunya sedikit untuk hadir di reuni yang pertama angkatan 1994/1995 Mamsaka ini,” kata Sholeh, ketua panitia.
Dia bersyukur, meskipun tempat acara di luar kota tapi peserta dari berbagai kota tetap antusias hadir. Ada yang dari Lamongan, Gresik, Bojonegoro, Probolinggo, Banyuwangi, Malang, bahkan Indramayu. “Walaupun masih ada yang berhalangan, sebab benturan aktivitas lain,” ucapnya.
Yang menarik, di luar makanan dan snack yang disiapkan panitia, para peserta membawa ajanan khasa daerahnya masing-masing. Ada jumbreg, rujak, es ental, dan kerupuk gorengan pasir Paciran; ada bonggolan Sidayu, atau tape Bondowoso.
Munir dan H. Amsikul Maarif yang menjadi tuan rumah merasa senang sebab banyak yang hadir. “Bahagia sekali akhirnya reuni terlaksana dan teman-teman banyak yang hadir. Sejak 24 tahun lalu baru bisa ketemu hari ini,” kata Munir.
Sementara itu, H. Amsikul Maarif menyampaikan, semula tempat acara direncanakan di Pacet. “Biar para alumni bisa istirahat tenang, sebab mereka ada yang dari jauh. Tapi karena banyak yang tidak setuju karena akhirnya di Sidoarjo,” terangnya.
Acara reuni semakin semarak ketika pembagian door prize. Tidak tanggung-tanggung, ada 100 paket hadiah yang disiapkan oleh panitia.
Saat pembagian door prize yang dipandu Imron Rosyadi dan Budi Utomo, ada dua alumni dan keluarganya dapat hadiah semua. Yaitu Mahmudah dari Banjarwati Lamongan dan Mutiin Shofiyanah dari Probolinggo.
“Aturannya memang begitu. Jadi kalau membawa anggota keluarga empat orang, semuanya dapat nomor undian,” jelas Sholeh.
Rodhi, alumni dari Lamongan menyampaikan supaya ada tindak lanjut kegiatan ini. “Hendaknya kegiatannya ada tindak lanjut, biar tidak putus hanya di sini. Termasuk kita adakan kegiatan sosial yaitu membantu teman alumni yang membutuhkan,” usulnya.
Akhirnya disepakati reuni angkatan 1994/1995 Mamsaka akan diadakan dua tahun sekali. Adapun untuk dua tahun yang akan datang akan digelar di Lamongan.
Yang menggembirakan, saat dibuka sumbangan sukarela, terkumpul uang Rp 15 juta. Seperti yang diumumkan Mohammad Taufiq, bendahara reuni, di penghujung acara.
“Insyaallah setelah digunakan acara ini, sisa dananya akan kita salurkan kepada teman kita yaitu Yastaufun dan Aslihah,” ujarnya.
Pukul 16.00 WIB temu kangen selesai. Mereka pun berpamitan untuk kembali ke daerahnya masing-masing sambil membawa souvernir yang di siapkan panita berupa mug bertuliskan “Temu Kangen Reuni Angkatan 95 Mamsaka”. (Ulin Nuha)