PWMU.CO – Pelajar Islam dingatkan agar mewaspadai gerakan yang bertujuan menghancurkan generasi muda Islam.
Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur Dikky Shadqomullah SHI MHES mengingatkan hal itu dalam apel Silaturahmi dan Halal bi Halal Keluarga Besar SMA Muhammadiyah 1 Gresik. Jumat (14/6 /19).
“Orang kafir dan musyrik itu punya senjata dalam menghancurkan generasi muda Islam, yaitu melalui gerakan 7S,” ucapnya.
Gerakan S pertama adalah sport atau olahraga. Lewat olahraga menurutnya, orang kafir akan melakukan segala cara, agar generasi muda Islam melanggar ajaran agamanya. “Contohnya olahraga atletik dan sepakbola, di mana kita diharuskan membuka aurat kita,” katanya.
S kedua adalah style atau gaya. Menurutnya, banyak anak-anak zaman sekarang itu yang suka meniru gaya orang kafir. “Bercelana pendek, cangkruan sambil merokok, dan bermain hp sampai lupa waktu,” ujarnya.
S ketiga adalah song (lagu). “Lagu yang baik akan memengaruhi orang untuk berbuat baik, sedangkan lagu yang buruk akan mengakibatkan sesuatu yang buruk juga,” jelasnya.
Ia menegaskan, lagu-lagu sekarang itu banyak yang membicarakan tentang percintaan dan kekerasan. “Tidak seperti lagu dulu, contohnya lagunya Rhoma Irama, yang banyak memberikan nasihat, seperti dilarang main judi, minum-minuman keras, dan lain-lain,” katanya.
S keempat adalah shirt (pakaian). Ia menuturkan, anak sekarang itu banyak yang suka memamerkan bentuk lekuk tubuhnya. “Anak sekarang itu suka memakai celana pensil (celana ketat yang ujungnya lancip). Mereka bilang itu gaul, padahal itu bisa menimbulkan dosa,” katanya.
S kelima, menurut Kepala SMP Muhammadiyah 6 Sidoarjo ini adalah sex. Menurut dia, kadang-kadang mereka berpura-pura memberikan seminar tentang sex education (pendidikan seks), padahal di dalamnya mereka mengajarkan anak-anak muda kita tentang seks. Kadang mereka memberikan tips cara aman berhubungan dengan menggunakan kondom, itu kan sangat berbahaya,” ungkapnya.
S yang keenam adalah statement (pernyataan). “Banyak anak muda zaman sekarang itu terpengaruh dan menganggap bahwa anak gaul itu bukan mereka yang suka ngaji, tapi mereka yang suka nongkrong bareng teman-temannya,” jelasnya.
Dan S ketujuh adalah adalah system (sistem). Sistem dari kaum sekuleris dan liberalis membuat kita terbelenggu. ‘Sistem yang hanya memikirkan suatu kebebasan dan keduniaan,” katanya..
Sebelum mengakhiri sambutannya, Dikky berpesan agar semua peserta apel bisa terhindar dari gerakan 7S tersebut.
“Ada empat hal kunci, jika kita ingin terhindar dari senjata orang kafir tersebut. Yaitu punya niat yang baik, beramal yang shaleh, berdakwah dan saling mengingatkan, serta istiqamah untuk terus belajar dan beribadah,” katanya. (M. Ali Safa’at)