PWMU.CO – Dua orang keponakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, si Kembar Al Uyuna Galuh Cintania dan Al Uyuna Galuh Cantika tidak diterima di SMA Negeri, baik melalui jalur prestasi maupun zonasi. Mereka mendaftar di SMA Negeri 1 Sidoarjo.
Cintania mendaftar jalur prestasi dengan modal medali emas kejurnas pencak silat dan medali perak lomba robot tingkat nasional. Adapun Cantika bermodal medali emas lomba story telling tingkat nasional dan medali perak lomba film indie tingkat nasional. Si Kembar ini lulusan SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo.
Untuk jalur zonasi, rumah mereka kalah dekat dengan yang lain yaitu berjarak 2,4 km. Adapun yang diterima rumah paling jauh 1.200 meter.
Tri Sulistyowati, ibunda si Kembar mengaku, banyak famili dan temannya yang menyatakan heran dan mempertanyakan keponakan Mendikbud tidak bisa lolos ke SMA Negeri. Karena mestinya bisa menggunakan katebelece dari Mendikbud.
“Kami tidak menggunakan cara-cara semacam itu karena tidak barakah. Kalau kami minta tolong Pak Menteri untuk meloloskan anak saya, itu sama saja mendorong beliau menyalahgunakan kekuasaan,”katanya, Rabu (19/6).
Menurut Cinta, panggilan akrab Al Uyuna Galuh Cintania, rencana masuk ke SMA Negeri 1 Sidoarjo itu keinginan mereka berdua karena hendak mengikuti jejak kakaknya yng nomor dua. Selain itu, SMAN juga gratis SPP dan mendapat bantuan seragam sekolah sehingga meringankan beban orangtua.
“Kalau mama sejak awal ingin kami di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda) seperti kakak pertama. Maka kami juga sudah mendaftar di jalur prestasi. Dan alhamdulillah kami diterima,” kata Cinta.
Adapun sikap ayahnya, Anwar Hudijono—adik kandung Muhadjir Effendy—mempersilakan kami mendaftar di SMAN maupun Smamda. “Yang penting berusaha, selebihnya serahkan kepada Allah. Apapun keputusan Allah harus kita terima. Kami yakin Smamda ini pilihan terbaik dari Allah,” tambah Cantika. (MN)