PWMU.CO – Pengurus Lazismu dan MDMC Pacitan sangat berbahagia, setelah Adinda Dwi Chalista (6 bulan)—yang sering mengalami kejang—diperbolehkan pulang oleh tim dokter RSUD Dr Harjono, Ponorogo, Jumat (22/06/19).
Tim penjemput segera berangkat usai shalat Jumat. Sampai di lokasi tim bersama keluarga berkemas untuk persiapan pulang. Sesekali Adinda menangis dengan keras. “Tangisannya ini yang kita tunggu,” kata Indah Kurnia Dewi, pengurus Lazismu Pacitan. “Sebab selama sakit, Adinda tidak bisa menangis.”
Harapan sembuh dan menunggu tangis Adinda itu sempat menipis, saat harus dirujuk kembali dari Rumah Sakit Aisyiyah ke RSUD Dr Harjono, karena sempat kejang. “Upaya ini mengajarkan pada kita, bahwa kita tidak boleh menyerah dan harapan ternyata selalu ada,” kata Muh. Isa Ansori, Ketua lazismu Pacitan.
Selama lima belas hari Adinda ditangani tim dokter dan perawat di beberapa rumah sakit yang berbeda. “Alhamdulillah, perjuangan itu melahirkan senyum kegembiraan bagi semuannya, setelah melalui proses panjang dan cukup melelahkan,”, lanjut Isa.
Setelah urusan administrasi selesai, menjelang Maghrib, Adinda bisa berangkat pulang. “Alhamdulillah, setelah kita selesaikan biaya perawatan dan menebus resep obatnya, team dan keluarga bisa berangkat pulang”, kata Dika Kurniawan, personel Lazismu yang ikut menjemput ke Ponorogo.
Sebelumnya, Ketua MDMC Pacitan Agus Hadi Prabowo melakukan koordinasi dengan pengurus Lazismu terkait biaya perawatan Adinda, setelah mendapat kepastian informasi boleh pulang.
“Insyaallah cukup, karena kita juga dibantu Kantor Layanan Lazismu RSU Aisyiyah Ponorogo dan teman teman Pejuang Kehidupan Kecamatan Ngadirojo,” kata Minhatul Hani’ah, bagian keuangan Lazismu Pacitan.
Perjalanan mengantar kepulangan cukup menyita waktu karena jalur Pacitan-Ponorogo yang berkelok-kelok dan kendaraan tidak bisa dipacu dengan cepat, karena membawa pasien kecil ini.
Tidak heran jika baru pukul 21.00 WIB tim Lazismu-MDMC sampai di rumah Sujalil, ayah Adinda. “Selain jaraknya yang jauh, jalur Pacitan-Sudimoro tidak kalah berkeloknya di banding dari Ponorogo tadi,” kata Mustofa Ali Fahmi pengemudi yang menggantikan untuk mengantar dari Pacitan ke Sudimoro. “Banyak jalan naik dan turun yang cukup curam di Sudimoro,” sambung Fahmi.
Sesampai di lokasi, sudah banyak masyarakat dan perangkat desa setempat yang ikut menyambut kepulangan Adinda, dengan gembira meskipun hari sudah cukup larut malam. (MIA)