PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 17 Keduyung, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan mewisuda 22 siswanya—12 putra dan 10 putri—dalam acara bertajuk ‘Lepas Pisah’, Selasa (25/6/19).
Sebelum prosesi wisuda, peserta dan undangan dihibur lagu Assalamualaikum yang dinyanyikan dua siswa: Elena Putri dan Ahmad Hibatullah. Sontak ruangan menjadi riuh oleh tepuk tangan hadirin.
Kepala Sekolah Faizin Spd berpesan agar para wisudawan menjaga semangat belajar. “Karena di era digital ini tantangannya luar biasa,” ujarnya. Karena itu dia titip kepada orangtua agar memantau dan mengawasi kegitan anak-anaknya.
Faizin juga berpesan agar para siswa selalu berbakti kepada kedua orangtua. “Turuti nasihatnya. Jangan membangkang,” pesannya.
“Jaga nama baik almamater di mana pun Anda sekolah. Tetap menjalin silaturahmi dengan alumni lainya,” ujarnya.
Terakhir, Faizin berpesan, “Jadilah anak yang berguna bagi agama nusa dan bangsa, dan lanjutkan jenjang sekolah yang lebih tinggi.”
Sementara itu, Umi Hanik, ibu siswa Muhammad Nabil Algifari, tidak bisa menyembuyikan kegembiraannya. Terlihat wajahnya berseri-seri. “Anak saya akan melanjutkan di Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Paciran,” tuturnya.
Suasana gembira hari ini sedikit melupakan rasa khawatir yang setiap hari menghantui guru dan siswa. Sebab, sekolah yang berada di tepi Bengawan Solo itu terancam ambles oleh gerusan arus sungai.
Upaya penguatan pondasi terus dilakukan dengan memberi bronjong dari bebatuan. Tampak di halaman sekolah, tumpukan batu yang siap ‘disuntikkan’ lagi untuk menguatkan pondasi gedung. (Slamet Hariadi)