PWMU.CO – SD Muhammadiyah 11 Dupak Surabaya (SD Muhlas) mengadakan acara Parenting dan Sosialisasi Program Sekolah Tahun Pelajaran 2019-2020 kepada 200 wali murid kelas I, Sabtu (29/6/19).
Acara yang dimulai pukul 08.00 itu dibuka dengan pembacaan ayat suci Alquran dan sambutan Kepala Sekolah Irwan SPd MPdI. Irwan menyampaikan terima kasih atas kehadiran dan kepercayaan wali murid terhadap SD Muhlas. “Ini sebagai langkah awal untuk mempersiapkan anak didik, sengaja kita hadirkan wali murid dalam penyampaian program sekaligus parenting,” ujarnya.
Ia menjelaskan, sekolahnya tahun ini berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. “Tahun ini menitikberatkan pada pendidikan karakter dan keislaman,” tegasnya.
Sementara itu, pembicara parenting Drs Najib Sulhan mengawali materinya dengan menyitir sebuah hadits tentang tiga perkara yang tidak terputus amalnya, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh. “Saat ini eranya abad 21, revolusi 4.0, yaitu era digital native, di mana manusia akan melekat dengan internet dan era globalisasi yaitu terjadinya persaingan sumber daya manusia. “Sebagai orangtua wajib mempersiapan anak-anak sedini mungkin,” tuturnya.
Usai memutarkan beberapa video teladan orangtua, guru senior SD Al Azhar Kelapa Gading Surabaya ini menyampaikan tiga hal yang harus dibangun sejak awal.
Pertama, kekuatan paradigma, prasangka Allah akan sama dengan prasangka hambanya. “Ketika pandangan kita baik kepada anak, maka hasilnya akan positif. Ketika pandangan kita jelek terhadap anak, maka hasilnya negatif,” terangnya.
Kedua, kekuatan cinta. Menurutnya, ada dua hal wujud cinta kepada anak, yaitu cinta dalam keteladanan dan cinta dalam komunikasi.
Ketiga, kekuatan doa. Ia melanjutkan, hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat Albaqarah. “Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepadaKu. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)Ku dan beriman kepadaKu, agar mereka memperoleh kebenaran,” ujarnya.
Di akhir materinya, ia memotivasi sekolah dan orangtua tentang kesadaran bersama dan mempunyai tanggung jawab yang sama terhadap pembentukan karakter serta kompetensi anak. Empat penanya dalam sesi tanya jawab mendapat buku berjudul Anak adalah Investasikusendiri. Selain itu, dua peserta yang mempunyai empat atau lima anak juga mendapatkan buku. (Muriyono)