PWMU.CO – Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah GKB Gresik mengadakan Diklat Wali Kelas yang dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik, Kamis-Jumat (4-5/7/19).
Hari pertama, diklat diikuti oleh calon wali kelas dari SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik dan SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik. Sedangkan hari kedua diikuti oleh calon wali kelas dari SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik dan SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik (Smamio).
Dipimpin oleh Irma Sonya Suryana SKom, 15 peserta dari Smamio dibagi menjadi empat kelompok. Selanjutnya, masing-masing kelompok diminta membuat visi dan cara membentuk kelas impian. “Silakan tulis visi masing-masing kelompok dan target kelas impian pada kertas karton yang sudah disediakan,” ujarnya.
Oleh Irma, setiap kelompok diminta mempresentasikan hasil pemikiran masing-masing. Hudzaifaturrohman SThI sebagai salah satu peserta menjelaskan, kelas harus selalu bersih karena kebersihan sebagian dari iman. “Agama Islam mewajibkan umatnya untuk menjaga kebersihan baik itu hati maupun lingkungan sekitar,” ucap Hudzai, sapaannya.
Bukan hanya bersih, sambungnya, kelas juga harus nyaman karena suasana nyaman akan menghasilkan pemikiran-pemikiran yang kreatif.
Penjelasan lain diucapkan oleh Amin Nashir MPd, “Kelas juga harus didukung dengan fasilitas yang memadai. Ruang kosong di dinding pun bisa digunakan untuk media pembelajaran.”
Tak hanya visi, kelas impian akan terwujud ketika ada aturan yang berlaku. Sonya menjelaskan, “Ada lima hal yang perlu diperhatikan ketika kita membuat peraturan.” Pertama, pernyataan yang digunakan harus positif. Misalnya, kalimat ‘Jangan keluar kelas pada saat jam pelajaran’ bisa diganti dengan ‘Tetap berada di dalam kelas selama pelajaran berlangsung.’
Kedua, peraturan sebaiknya singkat dengan tujuan siswa bisa lebih mudah memahami. Ketiga, peraturan yang dibuat harus bersifat logis agar bisa dilaksanakan dengan maksimal. Keempat, tak perlu terlalu banyak dalam membuat peraturan.
“Meskipun peraturan yang dibuat sedikit, asal semua bisa terlaksana itu lebih baik,” ungkap Sonya. “Yang Kelima, yaitu libatkan siswa dalam membuat peraturan.” (Adis/Alfi)