PWMU.CO-Manusia hidup di bumi tugasnya memakmurkannya. Karena itu hindari sifat suka membuat kerusakan dan pembunuhan demi kepentingan diri sendiri.
Itu pesan yang disampaikan Ketua Majelis Tabligh PDM Lamongan Masro’in dalam Pengajian Jumat Pagi PCM Babat di Masjid Taqwa, Jumat (12/7/2019).
Dalam ceramah dia membacakan surat Al Baqarah: 35 tentang kisah Nabi Adam. Lantas dia mengatakan, Nabi Adam pernah menikmati surga. ”Bapak-bapak ibu-ibu ingin nggak menikmati surga sebagaimana Nabi Adam?” tanyanya.
Hadirin menjawab dengan serentak, ”Mau… insya Allah.”
Lalu Masro’in menyambung, setelah menikmati surga Nabi Adam digelincirkan setan sehingga diturunkan ke bumi. ”Nah sekarang bapak-bapak, ibu-ibu apakah ingin digelincirkan setan?” tanyanya lagi.
Hadirin diam. ”Karena diam pertanda tidak mau digelincirkan setan,” tegas Masroin. Lantas membaca Al Baqarah : 36. Cerita dilanjutkan, Nabi Adam diturunkan di bumi dan bertemu Hawa di Jabal Rahmah. Di bumi inilah Adam mempunyai tugas memakmurkan bumi.
”Dalam melaksanakan tugas tersebut, Adam mendapat tantangan dua putranya yang bertengkar, Qobil dan Habil. Qobil perlambang manusia yang suka membunuh dan berbuat kerusakan. Sedang Habil mewakili manusia pemaaf dan pemelihara alam.
”Kira-kira bapak-bapak dan ibu-ibu pilih punya anak Qobil atau Habil?”
”Habiiiiil,” jawab hadirin.
Untuk memajukan negeri, kata dia, tidak dapat dilakukan orang yang berwatak seperti Qobil. Karena dia suka menumpahkan darah, berwatak kasar, membuat kerusakan, iri dengki, membuat keresahan manusia lainnya.
Sangat beebeda dengan Habil yang rendah hati, perlakuan buruk dibalas dengan kebaikan, dan dia sangat takut kepada Allah. Kemudian Masroin membaca surat Al Maidah ayat 28. ”Sungguh jika kamu menggerakkan tanganmu untuk membunuhku, maka tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Tuhan semesta alam.”
Masro’in mengingatkan, Muhammadiyah dalam usia 106 tahun sudah berbuat untuk negeri ini. Ikut mencerdaskan bangsa, mencerahkan umat dengan amal usaha bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, panti, dan lainnya. (Hilman Sueb)