PWMU.CO – Ketua Muhammadiyah Disaster Management Canter (MDMC) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur M Rofii menyatakan hidup dan tinggal di negera rawan bencana seperti Indonesia memang harus ektra waspada.
Pasalnya, potensi atau ancaman bencana seperti gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, maupun tsunami bisa sewaktu-waktu datang.
“Maka, penting bagi kita belajar tentang kesiapsiagaan bencana karena negara Indonesia tidak lepas dari ancaman bencana,” ujarnya ketika dihubungi PWMU.CO, Senin (22/7/19).
Rofii lalu membagikan beberapa tips aman tinggal di daerah dengan ancaman gempa bumi, dan atau tanah longsor tinggi. Terutama sebagai langkah preventif.
Pertama, siapkan sirine atau bunyi-bunyian yang bisa didengar dari kejauhan. “Kalau bencana gempa bumi atau longsor terjadi segera bunyikan sirene sebagai pengabar,” terangnya.
Kedua, hindari tinggal di daerah rawan bencana, terutama di lokasi yang berisiko tinggi. “Jangan kita membangun pemukiman dan atau fasilitas utama lainya di lokasi potensial bencana,” tuturnya.
Ketiga, lalnjut dia, dirikan bangunan dengan struktur pondasi yang kuat dan sesuai dengan rekomendasi ahli bangunan. Juga lakukan pemadatan tanah disekitar perumahan.
“Tips yang keempat adalah relokasi perumahan atau pemungkiman apabila daerah itu direkomendasikan beresiko tinggi adanya bencana,” pintanya.
Kelima, sebuntnya, tingkatkan kewaspadaan dini dan lingkungan sekitar dengan memasang rambu-rambu peringatan dan membuat jalur evakuasi. Juga siapkan tempat evakuasi yang aman dan mudah dijangkau.
“Tak kalah pentingnya, tips yang keenam adalah kita sosialisasikan ke warga sekitar secara luas agar ketika terjadi bencana sudah paham cara menyelamatkan diri,” jelasnya.
Lalu, apa yang harus dilakukan kalau bencana gempa bumi terjadi? Rofii menerangkan, ada beberapa tips aman untuk menyelamatkan diri ketika gempa terjadi dengan situasi berbeda.
Ia memaparkan, ketika terjadi gempa bumi dan kebetulan Anda sedang berada di dalam ruangan, misalnya, maka selamatkan diri dan keluarga Anda dengan berlindung di bawah meja. “Lindungi kepala dengan tangan atau alat seperti helm, bantal dan lainnya,” jelasnya.
Sedangkan, ketika berada di luar ruangan, maka yang harus dilakukan adalah merunduk dan lindungi kepala. Juga jauhi gedung, tiang dan cari tempat terbuka.
“Jangan lakukan apapun dan tetap tenang karena setelah gempa pertama biasanya akan ada gempa susulan,” ungkapnya.
Nah, kalau kebetulan Anda berada di keramaian atau pusat perbelanjaan, maka usahakan tetap tenang karena keramaian bisa memicu kepanikan.
“Ikuti arahan petugas penyelamat. Jangan gunakan lift, lebih baik gunakan tangga darurat agar mudah sampai ke tempat keluar. Juga bergeraklah ke tempat terbuka,” jelasnya.
Bagaimana kalau ketika gempa terjadi Anda kebetulan sedang berada di kendaraan? Rofii meminta, Anda untuk berpegangan dengan erat agar tidak terjatuh dan terguncang. “Jika gempa sudah reda, segera keluar dari kendaraan dan cari tempat aman yang terbuka.
Sementara ketika berada gunung dan pantai, maka segera cari tempat aman seperti lapangan dan jauhi lereng atau tebing karena gunung rawan longsor.
Begitu pula jika Anda di pantai segera bergerak ke daratan yang lebih tinggi. Sebab gempa dapat menimbulkan gelombang tsunami.
“Sobat tangguh. Dengan berlatih dan sadar akan keadaan sekitar saat gempa bumi terjadi, maka itu akan meminimalisir risiko bencana,” tandasnya. (Aan)
Discussion about this post