PWMU.CO-Terik matahari di bumi Pacitan tidak mengurangi semangat para relawan MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) mengikuti Ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Destana) Tsunami tahun 2019.
Diiringi pekik salam tangguh, pataka MDMC yang dibawa mulai dari Banyuwangi, Rabu (24/7/19) diserahkan ke MDMC Jawa Tengah di Lapangan Desa Cemeng Kecamatan Donorojo, Pacitan.
Pataka MDMC diserahkan setelah rangkaian acara serah terima pataka BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Para relawan masuk ke tengah lapangan untuk mengikuti upacara disaksikan pejabat BPBD Jawa Timur dan Jawa Tengah, dan relawan dari organisasi lain.
Penyerahan ini juga menjadi momentum berakhirnya rangkaian Ekspedisi Destana Tsunami di Jawa Timur. ”Saya serahkan pataka ini dari MDMC Jawa Timur kepada MDMC Jawa Tengah,” kata Priyo Sancoyo, Pengurus Wilayah MDMC Jawa Timur saat menyerahkan pataka kepada Firdaus, perwakilan MDMC Jawa Tengah. ”Semoga Ekspedisi Destana di Jawa Tengah dan seterusnya lancar dan aman,” sambungnya.
Sebelumnya, Priyo menerima penyerahan pataka dari MDMC Pacitan. Pataka ini sudah berada di Pacitan selama empat hari sejak diserahkan oleh MDMC Trenggalek pada hari Ahad (21/7/19) di kawasan wisata Cagak Telu Kecamatan Sudimoro.
Selanjutnya pataka dibawa sepanjang jalur pantai selatan Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, dan Banten. Jarak yang ditempuh dari Banyuwangi hingga Banten mencapai 1000 km.
Ekspedisi ini diadakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mulai 12 Juli hingga 17 Agustus 2019. Melintasi 5.744 desa/kelurahan berada di daerah rawan tsunami di pantai selatan.
Acara yang diselenggarakan oleh BNPB ini berlangsung cukup khidmat dengan melibatkan relawan berbagai latar belakang organisasi, seperti SAR MTA dan LPBINU, baik dari Jawa Tengah maupun Jawa Timur.
Masyarakat dan pelajar Pacitan cukup antusias mengikuti sosialisasi bencana tsunami ini. Dalam berbagai acara di sekolah dan madrasah mereka mengikuti kegiatan dengan baik.
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman pada siswa dan masyarakat bagaimana seharusnya menyiapkan diri ketika terjadi bencana, khususnya tsunami.
Beberapa anak menjawab beragam pertanyaan interaktif dari pemateri yang berasal dari BPBD maupun MDMC Pacitan. Mereka yang mau maju dan menjawab, mendapat hadiah pin Ekspedisi Destana tsunami dari pengurus MDMC Pacitan.
Ada tiga madrasah Muhammadiyah yang didatangi tim Ekspedisi Destana. Yaitu MIM Sidomulyo, MIM Gawang dan SMPM 1 Ngadirojo. Ketiganya merupakan madrasah dan sekolah yang bisa terdampak gempa dan tsunami. (Muh. Isa Ansori)