PWMU.CO – Madrasah Para Penghafal Alquran MI Muhammadiyah 10 Rejosopinggir Tembelang, Jombang, kedatangan petugas Puskesmas Jatiwates, Kamis (25/7/19). Tujuannya: melakukan penyuluhan kantin sehat.
Slamet—Kepala Departemen Sanitarian Puskesmas Jatiwates—melakukan penyuluhan dan pengarahan kepada penjual kantin yang berada di madrasah. Dia mengimbau agar di setiap kantin tempat sampah harus ada lebih dari satu. “Agar sampah tidak berceceran ke mana-mana,” pesannya.
Mulyana, salah satu penjual di kantin dengan langsung bergegas mencari tempat sampah dan diletakkan di samping, depan, dan belakang kantin.
Slamet lalu mengecek satu per satu apa saja yang dijual di kantin. Kebetulan ada tiga penjual di kantin tersebut. Yang pertama, Sholihah yang menjual soto, lontong, nasi goreng, dan lain-lain.
“Boleh minta kuah sotonya Bu?” tanya Slamet.
“Enggeh monggo Pak,” jawab Sholihah dengan bergegas memberikan kuah soto kepadanya.
Yang kedua penjual pentol dan bakso. Slamet meminta pada Mulyana, penjualnya, agar pentol dimasukkan plastik. Lalu Slamet memberikan contoh cara memasukkan makanan ke dalam plastik yang benar pada ibu tersebut.
“Jangan sampai ketika membuka plastik tangan kita masuk ke dalamnya, karena tangan kita mengandung kuman,” terangnya.
Menurut Slamet, kalau sampai tangan masuk pada plastik, maka kuman itu akan bercampur dengan makanan yang dijual dan akan di konsumsi oleh anak-anak.
“Sampel makanan ini nanti saya bawa ke laboratorium, dan di sana akan di cek layak atau tidak layak untuk dikonsumsi anak-anak. Setelah hasilnya keluar, nanti saya akan kembali lagi ke sini, untuk memberikan pengarahan kepada ibu-ibu penjual di kantin MI Muhammadiyah 10,” ujarnya.
Dia menambahkan, Puskesmas akan selalu berusaha untuk memantau kantin-kantin yang berada di madrasah. “Harapan kami dengan pemantauan ini penjual kantin agar lebih berhati-hati dalam menjual makanan untuk anak-anak,” ungkapnya.
Penjual ketiga di kantin adalah Nanik Hidayati. Dia menjual bakso. Petugas juga mengambil sampel pentolnya.
Zuly Ahsanul Bariyyah, guru yang mendampingi petugas Puskemas, merasa senang dengan pemantauan ini. “Karena dengan para penjual kantin secara otomatis akan lebih berhati-hati sehingga bisa dipastikan apa yang dijual di kantin madrasah adalah makanan yang sehat dan layak untuk dikonsumsi anak-anak,” ucapnya.
Sementara itu Solihah juga senang jualannya dipantau. “Dengan pengarahan tersebut kita akan lebih berhati-hati menjual makanan untuk anak-anak. Kami juga mendapatkan pengetahuan baru. Matur suwun Pak,” ungkapnya. (Zab)