PWMU.CO – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Syamsuddin menekankan agar kajian-kajian Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) bisa menyentuh para ulama Muhammadiyah yang aktif berdakwah di cabang (kecamatan) maupun ranting (desa).
“Mereka (ulama) yang aktif berdakwah di akar rumput tentunya banyak bersentuhan dan menghadapi persoalan langsung dengan masyarakat. Saya rasa mereka butuh untuk kita sentuh dan kuatkan,” ujarnya ketika menutup Kajian Bulanan MTT PWM Jatim di Hall Sang Pencerah Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Sabtu (3/8/19).
Ustad Syam—sapaannya—juga mengharapkan supaya kajian MTT PWM Jatim untuk ke depan bisa diadakan per zona dengan basis eks-karasidenan dan dengan mengundang para ulama tarjih di tingkat daerah. Juga melibatkan para ulama di tingkat cabang dan ranting.
“Insyaallah, setiap PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah) dan PRM (Pimpinan Ranting Muhammadiyah) pasti ada ulamanya. Dan mereka itu tentunya sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat. Maka, mereka harus tahu dan pernah dilibatkan dalam proses diskusi dan tukar pikiran tentang paham ilmu agama versi Persyarikatan,” ujarnya.
Menurut dia, hal itu penting agar yang memperoleh tambahan wawasan ilmu agama dan pencerahan tidak hanya para ulama tarjih di tingkat daerah dan wilayah semata. “Mereka, para ulama Muhammadiyah yang aktif berdakwah di cabang maupun ranting juga perlu memperoleh pencerahan,” paparnya.
Tak hanya itu, Ustadz Syam juga mendorong setiap Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Jatim bisa membentuk tim sosialisasi Himpunan Putusan Tarjih (HPT) untuk warga Persyarikatan di tingkat akar rumput.
“Mereka di cabang dan ranting harus benar-benar memahami dan memperoleh pengetahuan tentang HPT. Maka bentuk tim sosialisasi,” serunya.
Dosen UINSA Surabaya itu tak lupa menyampaikan terima kasih kepada UMG. “Mudah-mudahan ada kemanfaatan buat kita, dan kita memperoleh ridha-Nya. Terima kasih atas segala fasilitas yang diberikan,” tandasnya. (*)
Reporter Aan Hariyanto. Editor Mohammad Nurfatoni.