PWMU.CO-Orang yang mampu menjaga tauhidnya, selalu menyandarkan diri kepada Allah di manapun berada dan dalam keadaan apapun, maka dia akan menjadi manusia yang sehat.
Demikian disampaikan dr Tjatur Prijambodo MKes ketika mengisi Kajian Ahad Pagi di Graha Ahmad Dahlan Kota Probolinggo, Ahad (4/8/2019). Tema kajian Tauhid dalam Perspektif Alquran, Hadits dan Kesehatan.
Dia menegaskan, Allah itu Maha Adil. Menciptakan manusia terdiri dari berbagai organ. Ada yang keras, ada yang lunak. Peletakan organ juga benar-benar terencana.
”Manusia diberi otak dan ada bagian dari otak yang disebut hipotalamus sebagai pengendali dari seluruh organ tubuh manusia, sehingga manusia bisa membedakan antara yang hak dan batil,” tuturnya.
Berfungsi atau tidak hipotalamus, kata Dokter Tjatur, bisa kita rasakan atau kita lihat. Misalnya, saat melakukan suatu perbuatan yang dilarang oleh Allah, pasti ada perubahan detak jantung, ada rasa takut.
”Maka kalau saat melakukan perbuatan dosa tidak terjadi perubahan pada detak jantung atau tidak muncul perasaan takut, pertanda hipotalamusnya sudah tidak berfungsi atau mati,” tuturnya.
”Jika sudah begitu banyak-banyak baca istighfar kepada Allah, agar hipotalamusnya bisa berfungsi kembali,” sambungnya.
Dia melanjutkan, kesehatan merupakan keinginan semua manusia. Tetapi suatu saat Allah akan mengujinya dengan rasa sakit. Kita selaku hamba menerima ini dengan tetap bersyukur.
”Karena dengan sakit ini, ada tiga hal yang akan dicabut oleh Allah. Pertama, Allah akan mencabut keceriaannya. Kedua, akan dicabut nafsu makannya, dan ketiga Allah akan mencabut dosa-dosanya. Inilah yang terpenting,” tandasnya.
Sebelumnya Kajian Ahad Pagi ini diawali pelantikan pengurus Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC ) oleh Ketua PDM Kota Probolinggo Drs H Masfu’.
Mengomentari gerakan MDMC, Dokter Tjatur menyampaikan, kiprah MDMC sudah tidak bisa diragukan lagi. Dimana ada bencana, sudah bisa dipastikan di sana ada MDMC. Mereka kerja kemanusian dengan ikhlas tanpa pamrih, sekalipun tidak diliput TV dan media masa.
”Karena kelak di akhirat tidak akan ditanyakan berapa kali kamu masuk TV, berapa kali kamu masuk koran” katanya disambut tawa jamaah. (*)
Penulis Hanafi Editor Sugeng Purwanto