PWMU.CO – Setiap Muslim pasti berkeinginan untuk berkurban dengan hewan terbaik pada Idul Adha. Pertanyaannya, hewan ternak jenis apakah yang lebih utama untuk berkurban? Kambing, sapi atau unta?
Ketua Divisi Tarjih dan Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim Ustad Dr Achmad Zuhdi Dh MFilI menjawab, ada perbedaan pendapat di kalangan ulama terkait penentuan hewan jenis apa yang paling utama untuk dijadikan kurban.
Ustad Zuhdi—sapaannya—lalu menerangkan perbedaan pendapat tersebut. Madzhab Hanafi misalnya, berpendapat hewan kurban yang paling utama adalah yang banyak dagingnya dan berharga mahal.
Sedangkan madzhab Maliki berpendapat hewan kurban yang paling utama adalah kambing gibas, kemudian sapi, baru unta. “Kambing dipilih dengan pertimbangan dagingnya lebih enak (lezat). Hewan jantan lebih baik daripada betina, dan yang berwarna putih lebih baik daripada warna hitam,” terangnya dalam kajian di Masjid Al Badar Kertomenanggal IV/2 Surabaya, Senin (5/8/19).
Dosen UINSA Surabaya itu melanjutkan, adapun madzhab Syafii dan Hanbali berpendapat hewan kurban yang paling utama adalah unta, sapi, lalu kambing. Dengan pertimbangan hewan mana yang lebih banyak dagingnya.
“Kan, unta lebih banyak dagingnya daripada sapi, dan sapi lebih banyak daripada kambing. Selain pertimbangan banyaknya daging juga berdasarkan hadits tentang keutamaan orang yang menghadiri Jumatan lebih awal,” paparnya mengutip Hadits Riwayat al-Bukhari dan Muslim.
Hadits tersebut menyebutkan Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa mandi di hari Jumat seperti mandi janabah, kemudian datang di waktu yang pertama, ia seperti berkurban seekor unta. Barangsiapa yang datang di waktu yang kedua, maka ia seperti berkurban seekor sapi. Barangsiapa yang datang di waktu yang ketiga, ia seperti berkurban seekor domba gibas. Barangsiapa yang datang di waktu yang keempat, ia seperti berkurban seekor ayam. Dan, barangsiapa yang datang di waktu yang kelima, maka ia seperti berkurban sebutir telur. Apabila imam telah keluar (dan memulai khutbah), malaikat hadir dan ikut mendengarkan dzikir (khutbah).”
“Nah, dalam hadits di atas disebutkan tingkatan keutamaan berkurban (mendekatkan diri) kepada Allah antara unta, sapi, dan kambing. Hal ini karena unta adalah yang paling mahal harganya dan paling banyak dagingnya, baru diikuti sapi, lalu kambing,” tegasnya.
Ustad Zuhdi menambahkan, madzhab Syafii dan Hanbali pun berpendapat, berkurban satu ekor kambing lebih utama dari pada seekor sapi atau unta yang dilakukan secara patungan tujuh orang (sepertujuhnya).
“Kurban seekor kambing lebih utama bilamana jumlah atau banyak dagingnya sama, karena daging kambing itu lebih lezat. Selain itu karena kurban satu ekor kambing berarti mengalirkan darah sendirian,” urainya.
Sebaliknya, lanjutnya, berkurban seekor unta atau sapi dengan cara patungan tujuh orang, bila sepertujuhnya itu dagingnya lebih banyak daripada kurban seekor kambing, maka yang patungan itu yang lebih utama.
“Jadi, hewan ternak untuk kurban yang utama dan terbaik adalah hewan yang bagus, banyak dagingnya, dan mahal harganya,” jelasnya sembari mengutip hadis riwayat Bukhari dan Muslim.
Hadits tersebut berbunyi: “Hewan kurban yang pernah disembelih oleh Nabi Saw adalah hewan jantan yang bertanduk, berwarna putih, gemuk (banyak dagingnya), dan istimewa (mahal harganya). (*)
Reporter Aan Hariyanto. Editor Mohammad Nurfatoni.