PWMU.CO-Tak semua orang mau memotong hewan kurban. Tapi Abdullah Adil Bawazir pelajar kelas XI IPA5 sudah menjadi juru potong SMA Muhammadiyah 1 Taman.
Tugas itu dia lakukan ketika penyembelihan hewan kurban di sekolahnya, Senin (12/8/2019). Wajahnya imut-imut tapi keberaniannya luar biasa. ”Saya tadi menyembelih tiga sapi dan enam kambing di sekolah,” ujar Aab, sapaan akrabnya.
Dia bercerita, pertama kali menyembelih hewan kurban saat kelas 7 SMP. Waktu itu menyembelih hewan kurban keluarganya. Dia diajari ayahnya yang selalu memotong sendiri hewan kurbannya.
Menurut dia, ini meneruskan kebiasaan ayahnya, Adil Naufel Bawazir. ”Ayah juga begitu, selalu menyembelih sendiri. Jadi saya belajar dari ayah,” katanya.
Menurut dia, untuk menyembelih hewan harus punya perasaan tenang, nyaman, dan yakin. Ketenangan itu membawa kemantapan memotong hewan dengan cepat. ”Jangan ada rasa takut atau ragu saat menyembelih,” terang Aab
Pisau yang dipakai untuk memotong dia punya khusus. Bukan pisau biasa. Harus sangat tajam. Harganya tentu saja mahal. Ada pisau panjang 34 cm dan 10 cm. ”Harganya yang panjang Rp 1,2 juta. Yang pendek 700 ribu,” ujarnya.
Aab menjelaskan tata cara menyembelih mengikuti sunnah Nabi. Gunakan pisau yang sangat tajam. Jika mengasah pisau tidak patut dihadapkan kepada hewan yang akan disembelih.
Saat penyembelihan dianjurkan hewan kurban diarahkan ke kiblat dengan memosisikan leher hewan kurban mengarah Barat. Membaca bismillah dan berdoa Allahumma hadza minka wa ilaika, fataqqabbal minni kamaa taqqabalta min sayyidina muhammadin nabiyyika wa ibrahima khalilika. (*)
Penulis Wahyu Murti Editor Sugeng Purwanto