PWMU.CO – Kondisi kesehatan tak menurunkan semangat guru TK yang satu ini. Di tengah tubuh yang kurang sehat, Rehayuni SAg mampu menjuarai Lomba Bercerita bagi Bunda PAUD dan Guru TK Se-Kabupaten Gresik yang diadakan oleh Perpustakaan Rumah Pelangi di Jalan KH Syafii No 80 Suci Manyar Gresik, Rabu (14/8/19).
Sebelumnya, rekaman video bercerita yang menjadi proses seleksi tahap l sempat tertunda, dikarenakan sang buah hati, Aisyah Maulidah Rahmawati, sakit.
Guru yang mengajar di TK Aisyiyah 36 Perumahan Pongangan Indah (PPI) Gresik itu pun bersyukur keesokan harinya bisa melakukan proses rekaman.
Dia bersama temannya, Chusaini SPd, perwakilan lain dari TK yang terletak di Jalan Sawit No 4 PPI, itu mengirimkan rekaman video bercerita dengan durasi maksimal tiga menit ke pihak panitia.
Cerita tentang Jari Kelingking dan Jari Manis oleh Rehayuni dan Persahabatan Ikan Mas dan Ikan Buntal oleh Chusaini lolos pada seleksi tahap l dan berhak melaju ke tahap II bersama dua puluh peserta lain.
Saat final, ke-17 peserta menunjukkan kebolehannya bercerita di hadapan tiga juri dan penonton yang hadir di lantai dua. Setelah semua peserta tampil dengan waktu maksimal 10 menit, akhirnya dewan juri yang terdiri dari Endang Murtiningsih, Komang Jaya Uphada, dan Riyadlotus Sholichah memilih Jari Kelingking dan Jari Manis karya Rehayuni menjadi pemenang pertama.
Ada yang unik saat Ustadzah Yuni, panggilan akrabnya di TK, tampil bercerita. Dia sempat minta izin diperbolehkan batuk. Itu yang membuat juri Komang Jaya Uphada pun nyeletuk, “Baru kali ini ada peserta yang mau lomba bercerita izin batuk dulu.”
“Iya saya tadi sempat khawatir karena batuk ngekel, jadi sebelum tampil izin dulu ke juri kalau sewaktu-waktu batuk,” ujar Yuni.
Dia bersyukur cerita karangannya bisa menjadi juara. “Inti dari ceritanya tentang jari manis yang merasa selalu cantik dan lincah. Dia mengejek jari kelingking yang berbadan kecil. Tapi pada akhirnya justru kelingkinglah yang menolong jari manis ketika mendapat musibah,” ceritanya kepada PWMU.CO.
Dukungan dan doa dari rekan kerja di TK membuatnya merasa bangga sehingga semua berjalan lancar. “Semoga melalui metode bercerita seperti ini bisa mengajarkan pendidikan karakter kepada peserta didik menjadi lebih menarik dan mudah dipahami,” ucap istri dari Kepala SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Ahmad Faizun ini.
Kepala TK Aisyiyah 36 PPI Kurniawati AMa, mengatakan kedua gurunya itu sudah berusaha tampil dengan baik. Kalah menang itu nanti, yang penting berusaha dulu.
“Saya turut bangga dan senang, karena bakat terpendam dari para ustadzah keluar. Saya hanya bisa men-support dan mendoakan, semoga ke depannya bisa lebih baik lagi dengan menyusul prestasi dari ustadzah yang lainnya. Saya yakin mereka bisa,” ujarnya. (*)
Kontributor Anik Nur Asia Mas’ud. Editor Mohammad Nurfatoni.