PWMU.CO–Sudah diingatkan jaga paspor baik-baik oleh tour guide eh, masih saja ada anggota rombongan Rihlah Dakwah IV Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim yang kalang kabut mencari paspornya.
Selesai acara di Singapura, Ahad (18/8/19) sore dilanjutkan menyeberang ke Malaysia naik bas pesiaran. Berangkat dari Kolej Islam Muhammadiyah (KIM) Singapura menuju Malaka. Setelah enam jam perjalanan, rombongan tiba di Hotel Faith View pukul 22.20 di kota tinggalan Portugis itu.
Peserta bergegas menuju kamar. Begitu juga dengan Darul Setiawan yang sekamar dengan dua Ichwan Arif dan Sugiran. Selesai mandi dan ngobrol, mendadak Darul bangkit dan bingung. ”Astaghfirullah, tas kecilku di mana ya. Itu isinya paspor dan uang,” ujarnya panik.
Dua temannya membantu mengubek-ubek seluruh sisi kamar B-22-05. Tas yang biasa tersabuk di pinggang belum ditemukan. ”Coba dicari di lobi hotel atau di bus. Mungkin ketinggalan di sana,” kata Ichwan.
Gak pake lama, Darul meluncur menuju lobi. Dia menyisir tempat saat awal masuk hotel dan menaruh tas. Hasilnya nihil. Kemudian dia menelepon Abdurrahman meminta bantuan memeriksa di bus.
Setelah pintu bus dibuka sopir, mata Darul langsung memelototi semua kursi hingga ke tempat dia duduk. Belum ditemukan juga. Hatinya makin waswas. Paniknya tambah menjadi-jadi. Beruntung dia bisa tenang sejenak. Di saat itu seperti mendapat wahyu dia melongok ke bawah jok.
Langsung pikirannya terang, hatinya lapang. Njekethek tas itu mlungker angler di situ. Dia sudah habis pikir bagaimana tas itu bisa lepas dari pinggang lalu melorot ke tempat itu.
”Alhamdulillah akhirnya ketemu juga tas ini. Saya tidak bisa membayang kalau sampai hilang dengan paspornya. Ruwet urusannya,” kata Darul tersenyum lega. Ya ruwetnya susur mudah dipilah, ruwetnya ngurus paspor hilang bisa gak bisa pulang ke rumah. (*)
Penulis Sugiran Editor Sugeng Purwanto