PWMU.CO – Wajah Ria Rizaniah SPd berseri-seri. Pasalnya guru SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School) Gresik itu mendapatkan nilai siswa siswanya di kelas IV Tanggedu meningkat pada materi Konversi Satuan Berat (KSB) setelah menggunakan inovasi media pembelajaran yang dia kembangkan.
Inovasi media pembelajaran yang Ria Rizania kembangkan ini berawal dari kesulitan yang dia temui ketika mengajarkan materi KSB.
Pada umumnya materi KSB dijelaskan dengan menggunakan konsep tangga konversi. Dengan konsep itu, siswa mengalami kesulitan dalam perkalian dan pembagian sehingga sering terjadi kesalahan perhitungan.
Setelah mengevaluasi hasil pembelajaran, nilai pencapaian siswa di kelas tersebut rendah. Banyak siswa yang nilainya di bawah KKM (kriteria ketuntasan minimal).
Ria—begitu sapaannya—lalu mencoba merancang dan mengembangkan satu media pembelajaran yang mempermudah siswa belajar KSB yang dia namai “Rumah Akurat”.
“Rumah Akurat berisi tabel untuk menjelaskan konsep Konversi Satuan Berat,” saat ditemui PWMU.CO di kantor guru SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian school) Selasa (20/8/19). Media pembelajaran ini, lanjutnya, didesain menyerupai sebuah rumah dan pohon apel.
Ria menjelaskan, media ini terdiri dari beberapa bagian yaitu papan konversi, kartu angka, kartu satuan, kartu operasi dan tempat penyimpanan kartu angka. “Kartu operasi dan kartu satuannya berbentuk pohon apel,” kata dia.
Dia mengaku medianya ini telah diujicobakan pada kelas IV Tanggedu pada materi KSB. “Pada awalnya siswa kelas 4 Tanggedu dijelaskan dengan menggunakan tangga konversi kemudian diberikan lembar kerja siswa,” katanya.
Sebelum menggunakan Rumah Akurat, nilai rata-rata siswa 58,28. Setelah diberikan pembelajaran materi KSB dengan menggunakan media itu, diperoleh hasil rata-rata nilai 80,17.
Dengan Rumah Akurat, sambungnya, siswa lebih mudah memahami konsep KSB. Dia berharap media ini nantinya dapat digunakan semua guru matematika di Berlian School. “Untuk memudahkan pemahaman tentang materi Konversi Datuan Berat karena dikemas menarik untuk siswa,” ujarnya.
Kepala Berlian School Muchammad Nor Qomari mengatakan dengan desain rumah dan pohon apel yang menarik membuat suasana belajar sambil bermain yang menyenangkan.
Sementara itu, Syifa Aurellia, siswa kelas IV Tanggedu mengatakan, “Belajar dengan Rumah Akurat sangat menyenangkan dan mudah dipahami, bisa belajar dan bermain,” katanya bersemangat.” (*)
Kontributor Anita Firlyando. Editor Mohammad Nurfatoni.