PWMU.CO – Sesi terakhir materi Kajian Ramadhan 1437 Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Malang Ahda (19/6) disajikan oleh Prof Dr Syamsul Arifin MSi dengan materi Dakwah Komunitas. dengan tema “Gerak Dinamis Muhammadiyah Pasca Satu Abad Berdakwah”.
Mengawali pembicaraannya, Syamsul mengajukan pertanyaan kepada para peserta kajian, ”Apakah Anda mengenal saya?” Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan, “Who am I?” Kira-kira apa maksud dan relevansinya pertanyaan itu dengan dakwah komunitas?
(Baca: Ini Tiga Prinsip Pembaharuan dalam Muhammadiyah dan Berorganisasi Itu Kadang Harus Dipaksa sehingga Jadi Terbiasa)
Menjawab pertanyaan pembuka itu, Syamsul menjelaskan bahwa dakwah itu harus mengenal siapa komunitas yang menjadi sasarannya.
Wakil Rektor 1 UMM ini mengatakan, dakwah komunitas dapat dibagi menjadi 2 orientasi. Pertama, adalah orientasi ke dalam. Orientasi ini mengarah dan membidik target ke dalam diri organisasi itu sendiri. Adapun orientasi kedua adalah ke luar, yang ditujukan kepada khalayak umum, masyarakat di luar penganut organisasi itu.
“Arah gerak dakwah ke luar ini melakukan transformasi sosial, berjejaring dengan komunitas apapun, dan mengupayakan seoptimal mungkin agar Muhammadiyah bisa diterima kapan pun dan di manapun,” ujarnya.
Sebelum mengakhiri pembicaraannya, Guru Besar Sosiologi Agama UMM ini menegaskan bahwa dakwah, apapun jenisnya, meniscayakan keberadaan aktor yang mampu menjalankan peran keagenan. (Hilmi)