PWMU.CO – Farah Aulia tampak malu-malu. Siswi kelas IX-D itu tiba-tiba ditunjuk kepala SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (Musasi) Aunur Rofiq MSi naik ke podium. Agak terbata-bata dia mempraktikkan vlog bertema kemerdekaan, lomba yang dimenangkannya beberapa saat yang lalu. Apalagi dilihat para adik kelasnya yang mengikuti upacara bendera pada Senin (26/8/19).
Farah merupakan satu dari tiga pemenang Vlog Competition yang diadakan Perpustakaan Musasi untuk merayakan HUT Ke-74 Kemerdekaan RI. Selain nge-vlog, ada lomba Cipta Karya Puisi dan Heroes Story. Pembagian hadiah untuk para pemenang dilaksanakan pada saat upacara bendera.
Selain Farah, ada Luluk Alif yang memenangkan lomba Cipta Karya Puisi. Mereka dari kelas yang sama. Luluk menang berkat puisinya yang berjudul Merdeka Harga Mati.
“Tentang merdeka kekinian yang tidak sekadar lepas dari penjajahan kolonial. Namun juga merdeka dalam hal pendidikan,” ujar Luluk menjelaskan makna puisi karyanya. Menurutnya, banyak anak-anak yang putus sekolah yang menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memerdekakannya.
Pada Vlog Competition dan lomba Cipta Karya Puisi, para peserta diharuskan meng-upload karya di akun Instagramnya masing-masing. Selain penilaian dewan juri, pemenang juga ditentukan dari jumlah like terbanyak di Instagram.
Sementara untuk Heroes Story Competition, juara pertama diraih Nisrina Zahrani. Dia menjadi pemenang setelah berhasil memikat hati juri dengan cerita biografi Soekarno. “Karena buku Soekarno yang paling tipis. Bisa dihabiskan dalam dua hari,” ucap siswi kelas IX-D itu seraya tersenyum.
Pada lomba tersebut, para peserta memang diminta untuk meminjam satu buku biografi pahlawan yang ada di perpustakaan. Hasil membaca buku tersebut lalu diceritakan di depan juri untuk dinilai.
Kepala Perpustakaan Musasi Lailiyatul Cholisho MM mengatakan, lomba bertajuk ‘Gebyar Kemerdekaan’ bersama Perpustakaan Musasi itu ditujukan untuk menggairahkan minat literasi di kalangan para siswa. “Sengaja di-upload di media sosial agar lebih mendekatkan pada generasi milenial,” ungkap Laili. (*)
Kontributor Darul Setiawan. Editor Mohamamd Nurfatoni.