PWMU.CO-Tidak seperti biasanya, lapangan Yon Zipur 10 pagi itu dipenuhi 80 ayah beserta putra-putrinya. Mereka mengikuti kegiatan Father’s Day yang diadakan TK ABA 3 Kota Probolinggo, Sabtu (31/8/2019).
Tidak ketinggalan ibu-ibu dengan baju seragam turut menyaksikan sekaligus menjadi supporter ayah dan anak berlomba.
Ada lima cabang lomba yang diikuti oleh para ayah beserta putra-putrinya. Lomba dimulai pukul 07.00 -11.00. Diawali dengan senam bersama. Lomba pertama yang digelar makan kerupuk.
Cara lomba ini lain dari lainnya. Anak yang bertugas makan kerupuk duduk di pundak ayahnya yang duduk di tanah. Tak ayal balapan makan kerupuk ini makin seru dengan teriakan ibu-ibu di pinggir arena.
Setelah lomba ini selesai, selanjutnya lomba menangkap belut dengan estafet. Ayah mengambil belut, diberikan putra-putrinya untuk ditaruh dalam timba. Belut yang licin sering lepas saat dioperkan ke anak-anak. Jadilah tawa berderai menyaksikan kelucuan itu.
Ketiga lomba estafet air dengan spon. Ayah mengangkat air yang terdapat dalam spon. Lantas melewat atas kepala putra-putrinya yang ada di depan.
Syaratnya air dalam spon tidak jatuh membasahi kepala putra-putrinya. Ini juga seru sebab tak jarang air menetes deras sehingga kepala anaknya jadi basah. Tawa pun berderai melihat itu.
Lomba keempat Reading Story bersama ayah. Seluruh ayah diberi satu buku cerita. Kemudian dibacakan kepada putra-putrinya. Lomba kelima sepak bola pakai sarung antar kelas.
Panas sinar matahari yang meninggi tidak menjadi halangan para ayah main sepak bola pakai sarung. Mereka jatuh bangun berebut bola. Sorak-sorai silih berganti terdengar dari ibu-ibu menyemangati suaminya. Pertandingan berakhir dengan skor 3-2 dimenangkan oleh kelompok A.
Kepala TK ABA Tanti Rahmayani menyampaikan,kegiatan Father’s Day mengambil tema Ayah,Engkaulah Pahlawan dan teladanku. ”Tujuan acara ini, pertama menjalin silaturrahim antara wali murid dengan sekolah,” katanya.
Kedua, menyosialisakan milad satu abad TK Aisyiyah. Ketiga, memberikan kenangan terindah sehari bermain bersama ayah. ”Keempat sosialisasi gerakan literasi membentuk karakter bangsa,” ujarnya. (*)
Penulis Hanafi Editor Sugeng Purwanto