PWMU.CO – Siswa-siswi SMP Muhammadiyah 13 Campurejo Panceng, Gresik—atau yang dikenal dengan nama Hamas School—melaksanakan agenda rutin bulanan, Hamas Peduli, Kamis (5/9/19).
“Pagi ini, anak kelas VIIA akan berkunjung ke rumah Tio, panggilan dari Mohammad Riski Avestino,” tutur Nurul Wakhidatul Ummah SKom, Kepala Hamas School.
Beberapa hari sebelumnya, Fidah—sapaan Nurul—-melakukan observasi, karena beberapa kali Tio tidak masuk sekolah tanpa keterangan yang jelas. Bahkan, Tio masuk ketika pelajaran olahraga saja dengan memakai baju olahraga.
Jannatul Farihah SPsi, guru BK Hamas School yang mengunjungi Tio mengatakan, “Ternyata, setelah saya berkunjung ke rumah Tio, ibundanya menjelaskan kalau dia tidak masuk karena malu tidak punya seragam.”
Farihah menjelaskan, karena keterbatasan ekonomi keluarga, seragam yang sudah dijahitkan semenjak Juli lalu, tidak bisa diambil oleh ibunya.
Merasa sangat prihatin dengan kondisi Tio dan keluarga, Fidah menggagas agenda Hamas Peduli bulan ini dikhususkan untuk membantu Tio menebus seragamnya.
Di terik matahari yang cukup panas, Tio bersama teman sekelasnya (VIIA), dan guru pendamping yakni Ustadz Badrut Tamam SUd dan Ustadzah Muafillah Shofah SSi menyusuri jalan setapak kurang lebih 8 km.
Sesampainya di rumah mungil Tio yang terletak di Desa Banyutengah, Panceng, tampak seorang ibu paruh baya yang telah menidurkan balita di sampingnya, dengan senyuman merekah menyambut kedatangan anak dan tamu-tamunya.
Setelah berbincang-bincang beberapa menit, Ustadz Tamam—-wali kelas VII A—dan anak-anak memberikan sepaket seragam yang telah dijahit kepada Tio dan ibunda. Siti Anifah, Ibunda Tio, mengharu biru, “Terima kasih Pak, Bu, sudah jauh-jauh ke sini, membantu anak saya,” ucapnya.
Selain rumah Tio, lima kelas lainnya juga berkunjung ke rumah teman atau tetangga sekolah yang dirasa membutuhkan.
Kelas VIIB, didampingi oleh Ustadzah Nafiatul Fitrotin SPd mengujungi rumah salah satu siswanya yakni Moh Lil Adhim, dengan memberikan paket sembako, seperti beras, gula, dan minyak.
“Sebelumnya, setiap kelas diberikan uang hasil infak mereka selama satu bulan, kemudian mereka membelanjakannya sendiri,” jelas Nafi.
Berbeda dengan Kelas VIIIA, VIIIB, IXA, dan IXB, mereka memilih untuk mengunjugi tetangga sekolah yang dirasa lebih membutuhkan. Siswa-siswi kelas VIIIA bersama Ustadzah Jannatul Farihah SPsi mengunjungi rumah Ibu Mukholifah, salah satu warga Desa Campurejo, Panceng.
Begitu juga siswa kelas IXA, yang memilih berkunjung ke rumah Datul, anak yatim piatu yang berkebutuhan khusus. “Dari awal, mereka suda berinisiatif sendiri untuk mengunjugi Datul. Saya hanya mendampinginya,” tutur Ustadzah Anik Ismayanti SS, wali kelas IXA.
Sedangkan siswa-siswi kelas VIIIB didampingi Ustadzah Nur Farizah SPd mengunjungi rumah Ibu Tiyamu, seorang janda tua. Dan kelas IXB ke rumah Ibu Sipul, bersama Ustadzah Shofi Maulina Haji SPd.
“Alhamdulillah, Hamas Peduli hari ini istimewa. Program ini mengajarkan anak-anak untuk secara langsung peduli dan merasa empati ke lingkungannya, baik itu teman sekelasnya maupun tetangga sekolahnya,” jelas Fidah. (*)
Kontributor Muafillah Shofah. Editor Mohammad Nurfatoni.