PWMU.CO-Bupati Situbondo H. Dadang Wigiarto SH memberikan apresiasi atas peran-peran Aisyiyah dan Muhammadiyah yang telah ikut berkontribusi dalam bidang pendidikan, sosial, kesehatan, pendampingan dan pemberdayaan manusia di kabupaten Situbondo.
Hal itu disampaikan Bupati Dadang Wigiarto dalam Peringatan Milad Aisyiyah ke-105 bertempat di halaman TK Aisyiyah Bustanul Athfal 3 Desa Awar-awar Kecamatan Asembagus, Ahad (8/9/19). Acara ini diadakan oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Situbondo.
Berbicara pendidikan, lanjut Dadang, tidaklah bisa jangka pendek. Perlu proses yang panjang dan Aisyiyah telah ikut berpartisipasi dalam membangun masyarakat Situbondo melalui pendidikan.
”Indeks Pembangunan Manusia kita semakin membaik. Maka setidaknya Aisyiyah telah menyumbang sekian persen di dalamnya,” ungkap bupati disambut tepuk tangan hadirin.
Semua yang dilakukan Aisyiyah merupakan kewajiban umat Islam yang ikut bertanggung jawab dengan lingkungannya. Maka, sambung dia, Muhammadiyah dan Aisyiyah perlu diberikan peran-peran yang lebih besar lagi.
”Kami ingin semua bisa mendiskusikan dengan Pemerintah Daerah. Bisa merencanakan hal-hal apa saja yang sedang dikerjakan Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk bisa dibicarakan bersama-sama. Ini berlaku juga untuk ormas yang lain,” jelas Dadang yang kembali disambut tepuk tangan hadirin.
Dia mengajak semuanya andil bagaimana mendidik anak-anak dengan cara-cara yang sudah teruji. Cara-cara membangun karakter anak supaya mempunyai tanggung jawab kepada lingkungan, bangsa dan negaranya.
”Dibangun karakter sejak PAUD, TK dan seterusnya, maka anak-anak akan mampu bersaing dengan nilai-nilai yang dibangun sesuai karakter bangsa Indonesia. Semoga Aisyiyah tetap memberikan peran strategis demi memajukan Situbondo,” tandasnya.
Sementara Ketua PDA Situbondo Hj Soemijati SPd menyampaikan Milad Aisyiyah di usia ke-105 tahun hitungan Hijriyah bukanlah perayaan memperingati usia kelahiran saja. ”Tetapi lebih penting dan bermakna ialah mensyukuri nikmat Allah atas perjalanan panjang melintas zaman dalam mengemban misi dakwah dan tajdid untuk mencerahkan umat dan bangsa,” ujarnya.
Menurut dia, milad ini menjadi momentum penting untuk melakukan perenungan ruhani dan pemikiran atas apa yang telah dilakukan oleh Aisyiyah di masa lalu, kini dan masa mendatang khususnya di Kabupaten Situbondo.
Milad tahun ini mengambil tema Aktualisasi Risalah Pencerahan untuk Dakwah Melintas Batas. Risalah ini merupakan keputusan Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu.
”Pesan risalah pencerahan melintas batas agar warga Muhammadiyah dan umat Islam dapat mengembangkan pandangan, sikap dan praktik keagamaan dalam membangun perdamaian,” urainya.
”Juga menghargai kemajemukan serta menghormati harkat martabat kemanusiaan baik laki-laki maupun perempuan untuk menjunjung tinggi keadaban mulia dan memajukan kehidupaan umat,” ungkapnya. (*)
Penulis Sugiran Editor Sugeng Purwanto