PWMU.CO – Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik punya cara unik ketika memberi sambutan dalam sebuah acara resmi.
Seperti yang dia lakukan saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) dan Workshop Kepemimpinan Sekolah Efektif yang digelar Majelis Dikdasmen PDM Gresik, di SMK Muhammadiyah 5 Gresik di Desa Surowiti, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Sabtu (14/9/19).
“Sebagai Wakil PDM yang membidangi Majelis Dikdasmen dan LSBO (Lembaga Seni, Budaya, dan Olahraga), saya akan membuka sambutan ini dengan tembang,” ujarnya.
Lalu meluncurlah tembang Asmaradana Pambuka: Ingsun amiwiti muji/anebut asmaning Allah/gumelar kamurahane/ing dunya asih akherat/kang pinnuji kang pegat/angganjar wong kawelas ayun/lan ngapura wong kang dusa.
(Aku memulai berdoa/menyebut asma Allah/sungguh luas kemudahan-Nya penuh kasih di dunia dan akhirat/yang dipuji tiada henti/akan memberi ganjaran orang yang penuh kasih sayang/dan mengampuni orang yang penuh dosa).
Tepuk tangan pun diberikan para peserta yang terdiri dari kepala SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK Muhammadiyah se-Kabupaten Gresik.
Tak hanya satu tembang, pria asli Lamongan itu kembali nembang Maskumambang: Gati nira rahaden kula mriki/anyuwun aksama/Lan maninge arsa uning/napa ndika karaharjan.
(artinya: Perlunya Raden, saya datang ke sini/meminta maaf/dan lagi hendak mengetahui/apa Anda sehat dan selamat).
Ingatkan empat hal
Setelah membuka sambutan dengan dua tembang, Pengawas SMA Cabang Dinas Pendidikan Lamongan itu mengingatkan peserta akan empat hal.
Pertama, terkait Permendikbud No 6 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah. “Itu perlu disambut dengan baik. Perlu pola-pola adaptasi, karena di dalamnya terdapat aturan-aturan yang d dalam lingkup Majelis Dikdasmen Muhammadiyah belum ada,” ujarnya.
Mutakim mengingatkan, berkaitan dengan itu kepala sekolah pada 2020 harus memiliki No Unik Kepala Sekolah. “Nomor ini bisa diperoleh melalui Diklat Penguatan Kepala Sekolah. Sedangkan untuk kepala sekolah baru nomor itu baru diperolh Diklat Calon Kepala Sekolah,” jelasnya.
“Hal ini saya sampaikan, karena Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim kelihatannya berbeda dengan PWM Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jateng yang sudah lama bekerja sama dengan LPPKS dalam penyiapan kepala sekolah.,” ujarnya.
Kedua, Mustaqim mengingatkan tentang izin operasional sekolah. Dia meminta sekolah-sekolah Muhammadiyah di Gresik yang belum mendapatkannya untuk segera mengurus. Dia sendiri siap membantu.
Ketiga, dia mengingatkan Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Gresik agar berkembang baik. “FGM di Gresik itu bisa menjadi contoh di ndonesia, karena basisnya jelas,” pesannya.
Menurut Mustaqim, sekarang yang banyak kegiatan itu Ikatan Guru Indonesia (IGI). “Padahal anggotanya kecil. Kalau semua guru Muhammadiyah digerakkan di FGM, itu kekuatan besar. Jadi tidak ada alasan kalau FGM Gresik itu tidak bisa berkembang,” ujarnya. “IGI saja banyak minta bantuan ke guru-guru Muhuhammadiyah Gresik.
Keempat, soal best practice (pengalaman terbaik). Mustaqim mengingatkan agar para kepala sekolah Muhammadiyah akitf menyampaikan keungulan-keunggulan melalui best practice.
“Pengalaman terbaik yang diperoleh kepala sekolah dalam tugas dan fungsinya bisa ditulis,” ajaknya.
Semua kepala sekolah yang ada di Gresik, jelasnya, bisa mencatat hal-hal terbaik yang sudah dilakukan. “Best practice itu bukan penelitian, tapi tulisan biasa tentang sesuatu yang pernah dlakukan.Bapak-Ibu yang menghasilkan capaian bagus, itu ditulis,” ujarnya. (*)
Penulis Mohamamd Nurfatoni.