PWMU.CO – Dengan ide kreasi “Vacuum Cleaner dari Botol Berkas”, Tim Sains Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya berhasil lolos 20 besar finalis Kompetisi Dancow Kreasi Anak Indonesia.
Kompetisi yang diadakan oleh PT Netsle Indonesia bekerja sama dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini diikuti 1.270 tim dari sekolah dasar se-Indonesia.
Selanjutnya Tim Sains Sekolah Kreatif SD Muhammadiyah 16 Surabaya berhak melanjutkan kompetisi ke tahap final yaitu pengembangan prototipe di Jakarta pada pertengahan Oktober nanti.
Sebelum ke tahap itu, dewan juri dari PT Netsle Indonesia dan Kemendikbud mengunjungi Tim Sains SDM 16 untuk monitoring dan evaluasi di Hall lantai 4, Kamis (12/9/2019).
Kedatangan dewan juri di sekolah yang berlokasi di Baratajaya I No 11 itu disambut dengan berbagai tampilan, yaitu tarian Nusantara, penampilan atraksi wushu, solo lagu, dan lainnya.
Djoko Stio, salah satu dewan juri dari Kemendikbud, mengatakan, kedatangannya ke sekolah kreatif ini ingin tahu hasil kreasi yang dibuat oleh tim sains. “Ternyata hasil kreasi yang dibuat cukup menarik dan penuh kreativitas”, katanya.
Ia menambahkan, tim sains ini berkesempatan untuk menjadi pemenang. “Namun harus tetap berlatih terus memperbaiki presentasinya dan vacuum cleaner yang dari botol bekas itu terus dicoba, agar bisa bersaing dengan 19 Tim yang lain,” tambahnya.
Di akhir penjurian, ia berpesan agar siswa terus meningkatkan kreativitasnya. “Karena kreativitas ini sangat perlu dimasa yang akan datang dan merupakan salah satu kemampuan yang dibutuhkan orang Indonesia ke depan,” ujarnya.
Sementara itu, Suyono SSi, guru pembimbing mengatakan tim sains yang beranggotakan Azzam Imadul Haq, Massuta Rajasah Abdillah, Baisro Muhammad Nazhan, Farros Gading Aji, siswa kelas VI ini, merupakan salah satu tim pembuatan tugas akhir di kelas V yang didaftarkan mengikuti lomba Dancow Kreasi Anak Indonesia 2019.
“Dari 20 tim yang lolos terbagi menjadi 4 kategori yaitu Iptek, lingkungan, nutrisi, serta dan kreativitas. SDM 16 Surabaya masuk dalam kategori lingkungan yaitu penggunaan barang bekas untuk alat yang bermanfaat”, katanya.
Wakasek Kurikulum ini menambahkan, persiapan tim cukup intensif dalam berlatih minimal tiga kali dalam sepekan. Mereka mempersiapkan diri mulai dari praktik perakitan dan presentasi.
Ia berharap tim sains mampu memaksimalkan sisa waktu yang ada untuk tetap bersemangat dalam berlatih dan terus mengembangkan prototype semaksimal mungkin dari segi kemampuan alat maupun estetikanya.
“Semoga alat yang dikembangkan tim vacuum cleaner juga memberikan dampak lingkungan yang lebih baik dan dapat dimanfaatkan di disekolah, di rumah, maupun masyarakat sekitar,” tutupnya. (*)
Kontributor Riska Oktaviana. Editor Mohammad Nurfatoni.