PWMU.CO -Majelis Dikdasmen PDM Kota Probolinggo melantik Kepala SD Muhammadiyah Plus Deni Susanti dan SMP Muhammadiyah1 Qori Ulul Albab. Acara bertempat di Graha Ahmad Dahlan, Sabtu (28/9/2019).
Hadir dalam acara ini Ketua PDM Drs H Masfu’ MSi, jajaran pengurus Majelis Dikdasmen, PDA, guru, dan undangan lainnya.
Pukul 09.00, kegiatan mulai diawali pembacaan Surat Keputusan PDM oleh Sekretaris PDM Munaamul Azizid. Dianjutkan pembacaan kata-kata pelantikan dan sumpah jabatan oleh Masfu’.
Kemudian penandatanganan serah terima jabatan Kepala SDM Plus yang lama Qori Ulul Albab kepada penggantinya Deni Susanti. Setelah itu serah terima Kepala SMPM yang lama Suhartini dan kepada Qori Ulul Albab.
Ketua Majelis Dikdasmen Drs Sunardi MM menyampaikan, kemajuan suatu lembaga itu 50 persen ditentukan oleh kepala sekolah.
”Diharapkan kepala baru di samping mampu memberikan suri teladan, juga mampu merealisasikan program-program yang telah terencana sesuai dengan visi dan misi sekolah. Sedangkan 50 persen lainnya tergantung kepada guru, karyawan, siswa termasuk stakeholder di dalamnya,” katanya.
Setiap lembaga mesti ada saja halangan dan rintangan, sambung dia. Namun hal itu jadikanlah sebagai motivasi untuk semakin kencang memajukan sekolah. Bukan malah dijadikan sebuah dalil untuk berdiam diri.
Menurut dia, setidaknya ada tiga hal yang harus bisa dilakukan oleh kepala sekolah. Pertama, bekerja tuntas. Kedua, bekerja seperti air, selalu mengalir, dingin dan dibutuhkan oleh manusia. ”Maksudnya sekolah selalu terjadi perubahan, kompak dan tentram para guru dan karyawannya serta banyak peminatnya,” katanya. Ketiga, bekerja seperti angin, tercipta kejujuran di semua lini,” ujarnya.
Sementara H. Masfu’ MSi menyampaikan, kepala sekolah yang baru dilantik silakan terhitung mulai hari ini tancapkan niat, tancapkan gas kemajuan sekolah dengan langsung kopling 3 atau 4. ”Terutama SMP Muhammadiyah sehingga seluruh lulusan SD/MI Muhammadiyah bisa masuk ke SMP,” tuturnya.
Dikatakan, jabatan kepala sekolah merupakan amanat yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung tawab dan harus selalu dijaga. ”Tinggalkan jauh-jauh perasaan atau perbuatan menyerah tanpa ada usaha dan inovasi. Kepala Sekolah Muhammadiyah diera digitalisasi 4.0,harus mampu membuat terobosan program baru out of the box, sehingga mempunyai ciri khusus,” paparnya. (*)
Penulis Hanafi Editor Sugeng Purwanto