PWMU.CO – Musim kemarau ini menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat sepanjang aliran Bengawan Solo khususnya Desa Keduyung dan Pesanggrahan di Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan.
Pasalnya surutnya debit air Bengawan solo ini malah bisa dijadikan tempat wisata gratis bagi masyarakat. Mulai anak-anak, remaja, dan dewasa memanfaatkan untuk bermain, mandi, dan mengais rezeki dengan mencari kerang dan pasir untuk dijual.
Anak-anak terlihat begitu asyik berenang, bermain pasir, dengan bercanda. Sedangkankan orang dewasa dengan berbekal cangkul dan karung mengumpulkan sedikit demi sedikit pasir untuk selanjutnya dinaikkan ke atas daratan dengan cara dipikul di pundaknya.
Pada musim kemarau, Bengawan Solo airnya surut sampai terlihat menjadi hamparan daratan. Apalagi bendungan gerak Babat yang terletak di Desa Kendal, Kecamatan Sekaran kalau musim kemarau hanya satu pintu yang dibuka, sehingga debit aliran air menjadi kecil.
Salah satu ‘penambang’ pasir dadakan itu adalah Tarsimin. Saat ditemui PWMU.CO Jumat (4/10/19), di sela usahanya mengumpulkan bersama istrinya Kastonah, dia menjelaskan, jika seharibisa mengumpulkan 35 sak atau satu ukuran mobil tepak.
“Pekerjaan ini sudah saya lakukan dua tahun ini setiap musim kemarau tiba. Alhamdulillah dapat tambahan penghasilan,” ucapnya dengan tersenyum.
Hal senada juga diucapkan Saeri yang baru tiga hari ini mencari pasir. Mulai pagi sampai sore juga bisa mengumpulkan satu rit mobil.
Sementara itu, Ida Fitriyah dengan dua anaknya Gerrad Saddam dan Cinta Safitri hampir tiap ke Bengawan Solo. “Mandi, bemain pasir, dan berenang di air yang dangkal. Untuk ke seberang, tidak perlu naik perahu, cukup melangkah jalan kaki,” ucapnya.
Beberapa anak dan remaj juga terlihat encari kerang hijau di yang ada di dalam pasir yang terendam air. (*)
Kontributor Slamet Hariadi. Editor Mohammad Nurfatoni.