PWMU.CO– Tokoh pergerakan Islam Tamat Anshory Ismail (73) meninggal dunia di RS Haji Surabaya, Rabu (9/10/19) saat adzan Duhur. Dia opname di RS Haji selama tiga pekan.
Para petakziyah dari kalangan aktivis Islam berdatangan ke rumah duka di Demak Jaya II. Jenazah dishalati di Masjid Al Hilal Jalan Raya Purwodadi dan Masjid Nurul Mukmin Demak Jaya I. Kemudian dimakamkan di Makam Asem Jaya.
Tamat Anshory lama berkecimpung di Pelajar Islam Indonesia (PII) dan pernah menjadi ketua Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) Jawa Timur. Ikut membidani lahirnya Partai Bulan Bintang (PBB) dan menjadi anggota DPRD Jatim dari PBB tahun 1999-2004.
Ketua DDII Jawa Timur Sudarno Hadi mengatakan, riwayat hidup Tamat Anshori sangat panjang. Sejakmuda hingga masa akhir hayatnya tak lepas dari perjuangan politik Islam.
”Kalau ada ulama dikriminalisasi pasti datang memberikan advokasi, ada konflik dia datang menjadi penengah, ada orang butuh bantuan dia selalu menyambutnya, ikut menyumbang pembangunan masjid, dimana pun ada perjuangan Islam dia selalu ada,” katanya.
Ketua Orwil ICMI Jawa Timur Ismail Nachu yang hadir takziyah menceritakan, banyak kenangan dengan sosok pengusaha alat kesehatan CV Tri Bakti ini. ”Pak Tamat itu yang memberi inspirasi tentang gerakan Islam kepada banyak mahasiswa. Apalagi anak-anak PII,” katanya.
Dia mengatakan, sangat akrab dengan Tamat Anshori ketika menjadi pengurus PII Jawa Timur. ”Saya pernah diajak menemui tokoh-tokoh besar di Jakarta seperti Pak Mohammad Natsir, Pak Anwar Harijono dan tokoh Masyumi lainnya,” ujarnya.
”Dari Pak Tamat saya mengenal pergerakan Islam sekaligus mencontohnya menjadi pengusaha,” tuturnya. (*)
Penulis Syahroni Nur Editor Sugeng Purwanto