PWMU.CO-Sebanyak 8 santri SMP Aisyiyah Boarding School Malang (ABSM) ikut pelatihan perakitan robot hidrolik di SMA PGRI Lawang, Selasa (15/10/2019).
Hadir sebagai instruktur Didik Purwanto. Dia menyampaikan, tujuan pelatihan ini ingin menghapus anggapan membuat robot itu tidak mahal. Dengan berbahan barang-barang bekas semua bisa membuat robot.
“Saya mewakili komunitas EDU Science Club Indonesia ingin mengajarkan dan menunjukkan ke anak-anak bahwa robot itu ada berbagai jenis, salah satunya robot hidrolik,” katanya.
Menurut dia, semua bisa membuat robot, asal mau berkreasi, karena ada juga robot yang bisa dibuat dari bahan yang murah dan sederhana.
“Anggapan robot itu sesuatu yang rumit dan mahal, padahal tidak. Asal kreatif, dengan bahan-bahan bekas yang ada di sekitar kita robot bisa dibuat. Bisa bergerak otomatis dan menarik untuk dimainkan,” katanya.
Mula-mula peserta pelatihan diberi berbagai peralatan. Bahan itu terdiri dari alfaboard yang sudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan bentuk robot, slang kecil beserta suntikan, sterofoam yang dipotong kecil-kecil, beberapa potong stik eskrim, lem tembak, dan lilin.
“Saya hari ini membawa bahan yang berbahan alfaboard, karena bahan ini mudah dibentuk dan sudah mempunyai warna yang beragam,” kata Didik. “Kalian bisa menggunakan bahan lain seperti kardus, stik es krim atau yang lain,” sambungnya.
Langkah pertama, menyusun alfaboard. Susunan itu terdiri dari penyatuan beberapa bahan, yakni alfaboard, sterofoam yang direkatkan dengan lem tembak.
Kedua, menyiapkan slang dan suntikan untuk diisi air. “Inilah bahan atau alat yang menggerakkan robot kalian,” katanya sambil menunjukkan potongan slang dan suntikan.
Setelah diisi air, slang dan suntikan tadi di pasang ke rangkaian alfaboard yang sudah disusun membentuk robot.
Suntikan dan slang berfungsi untuk gerakan naik dan turunnya bagian tubuh dengan lengan. Selain itu ada yang berfungsi untuk menggerakkan penjepit di ujung bagian paling depan robot.
“Naah, sepertinya saya lihat semua robot sudah siap dioperasikan,” katanya setelah melihat robot yang disusun peserta. Kemudian, robot yang telah disusun diletakkan di mobil remote control agar bisa berjalan.
“Untuk mengoperasikan robot ini, harus ada yang ahli mengoperasikan mobil mainan ini, yang lain menggerakkan robotnya,” ujarnya sambil mengoperasikan robot salah satu tim pelatihan.
Siswa ABSM dibagi menjadi empat tim berhasil merakit robot hidrolik sesuai dengan arahan instuktur pelatihan. Tim siswa lainnya juga berhasil menyusun robotnya.
Kemudian siswa belajar menjalankan robot bermanuver mengangkat benda dipindahkan ke tempat lain. Peserta yang berhasil langsung bersorak lepas.
Naila Az Zahra, siswa kelas VII ABSM, mengaku senang telah mengikuti pelatihan perakitan robot hidrolik. “Saya sangat tertantang untuk berlatih lagi di sekolah” katanya.
Mengapresiasi karya anak-anak ini EDU Science Club menyiapkan kompetisi robot hidrolik. Kompetisi robot hidrolik berlangsung di Surabaya bulan November 2019. Diikuti semua siswa se-Jatim.
Dalam kompetisi ini robot-robot menjalankan dengan manuver merobek bendera Belanda, pemadam kebakaran, menghancurkan tank musuh dan melakukan misi penyelamatan. (*)
Penulis Moh. Anis Editor Sugeng Purwanto