PWMU.CO – Tiga siswa SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik meraih juara II Seni Trio Tangan Kosong Putra Usia Dini. Mereka adalah Muhammad Fathir Rizuqal Siswanto, Nafis Hasan Aufi, dan Akhmad Abebyhole Budihanz Indrianto.
Prestasi itu mereka raih di ajang 10th Airlangga Tapak Suci Championship National Open yang digelar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tapak Suci Universitas Airlangga (Unair), Senin-Kamis (21-24/10/19) di Kampus C Unair Surabaya.
Pelatih Tapak Suci Fauzudin Zulhaq Ilmawan mengatakan, SDMM hanya mengikuti kategori Seni Trio Tangan Kosong Putra Usia Dini. Menurutnya, kategori trio adalah yang paling jarang (langka) dipertandingkan dan merupakan salah satu ciri keunikan Tapak Suci.
Ia menjelaskan, Seni Trio adalah peragaan seni (koreografi) pertarungan antara tiga pesilat dalam satu waktu. Di dalamnya, kata dia, diperagakan teknik serang bela yang logis dan artistik sesuai kaidah keilmuan pencak silat. “Dapat diterapkan satu lawan satu lawan satu atau dua lawan satu,” ujarnya.
Walau belum meraih juara I, Fani—sapaan Fauzudin Zulhaq Ilmawan—sangat mengapresiasi prestasi anak-anak. Ia mengaku kaget saat ketiga siswanya mampu melakukan gerakan yang ditentukan berkali-kali lipat lebih baik dengan konsentrasi, power, dan penjiwaan dibanding selama latihan sebelumnya. “Perkembangan inilah prestasi sesungguhnya yang lebih berharga dibandingkan dengan medali yang dikalungkan,” ungkapnya bangga.
Saat proses lomba, kata Fani, waktu peragaan kurang (lebih cepat) 15 detik sehingga mendapat pengurangan nilai. Namun menurutnya, hal tersebut bukan murni kesalahan atlet. Sebagai pelatih, ke depannya ia harus menghitung durasi gerakan agar lebih tepat dari waktu yang ditentukan. “Dari sini saya menyimpulkan bahwa Seni Trio punya ritme yang lebih rapat dan cepat dibanding Seni Ganda atau seni pertarungan dua orang,” tegasnya. (*)
Kontributor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.