PWMU.CO – Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Dra Arbaiyah Yusuf MA menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya kepada sekolah-sekolah Muhammadiyah di Jatim yang telah ikut serta sekaligus mengukir prestasi pada Olympicad Nasional VI di Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang, Sabtu-Senin (26-28/10/19).
Dihubungi PWMU.CO melalui telepon, Kamis (31/10/19), Arbaiyah menyatakan semua peserta dari Jatim sudah berjuang luar biasa. “Alhamdulillah kita meraih Juara Umum II. Tetapi dari segi perolehan medali emas ada peningkatan dibandingkan saat Olympicad V di Lampung, dari 54 emas menjadi 57 emas. Kali ini ditambah 34 perak dan 36 perunggu,” ungkapnya.
Menurut Arbaiyah, kali ini Jateng berhasil mengungguli Jatim yang sempat dua kali juara umum berturut-turut. “Jatim juara umum saat Olympicad IV di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tahun 2014 dan Olympicad V di Lampung tahun 2017,” ujarnya.
Meski demikian, dia berpesan agar budaya berprestasi harus tetap di jaga, ditingkatkan, dikembangkan dan disebarluaskan.
“Kita punya tema di pendidikan Muhammadiyah yakni mengubah potensi menjadi prestasi. Itu yang kita gaungkan di seluruh sekolah Muhammadiyah di Jatim,” tegasnya.
Dia menyatakan, sebuah keyakinan bahwa setiap anak punya potensi. Sebuah keyakinan bahwa prestasi bisa diukir. “Ini strategi dalam pendidikan yang kita bangun. Sebenarnya lomba adalah strategi. Dengan mengikuti kompetisi maka mereka belajar sekaligus membangun karakter,” terangnya.
Sebenarnya ini bagian dari mengembangkan kompetensi dan karakter. “Mendikbud yang baru telah menyatakan orientasinya pada kompetensi dan karakter. Ini juga yang terus dibangun oleh Muhammadiyah dari periode ke periode,” jelasnya.
Arbaiyah mengingatkan, Muhammadiyah juga tetap membangun pendidikan kepeloporan. “Salah satu nilai yang harus dimiliki adalah pendidikan kepeloporan. Baik itu kepeloporan kebaikan, prestasi dan yang lainnya,” imbuhnya.
Prestasi sekolah, lanjutnya, bisa dijadikan sebagai media promosi. Itu sudah hukum alam. Semakin sekolah menunjukkan keseriusannya maka kepercayaan masyarakat akan semakin meningkat.
“Apalagi dengan sistem zonasi maka prestasi itu sebuah keharusan. Dan wajib sekolah Muhammadiyah itu berprestasi dan serius dalam menangani pendidikan,” tegasnya.
Menyongsong Olympicad VII di Makasar, Arbaiyah berharap sekaligus tetap menargetkan juara umum. “Maka harus dipersiapkan dari sekarang terutama pembiayaan dan lain-lainnya. Untuk peserta saya harap tetap bisa lebih dari 1000 orang ke Makasar,” pesannya.
Baginya, persiapan khusus untuk Olympicad itu tidak ada. Persiapan itu day to day di sekolah atau belajar di sekolah. “Juga karakter, mental dan sistem pembelajarannya. Mari silaturahim mengubah potensi menjadi prestasi ini terus dilanjutkan,” tuturnya.
Sebagai bentuk apresiasi, Majelis Dikdasmen PWM Jatim mengundang para peraih medali pada pertemuan yang khusus. (*)
Kontributor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.