PWMU.CO – Notifikasi warna hijau menyala pada jaringan pribadi WahtsApp Kepala SMP Muhammadiyah 13 Campurejo Panceng, Gresik, Nurul Wakhidatul Ummah SKom, Senin (4/11/19) pukul 08.30 WIB.
Sebuah pesan pendek masuk. Pengirimnya, Wakil Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Campurejo, H Maftuh Fathan. Nurul Wakhidatul Ummah pun berbegas membukanya. Isinya: agar siswa Hamas School yag bernama Nailatun Nafidah diminta datang ke rumahnya.
Kabar yang membuat penasaran Nurul itu pun ditindaklanjuti. Pada pukul 09.40 WIB—saat jam istirahat pertama—dia antar Fida, sapaan Nailatun Nafidah, ke rumah H Maftuh Fathan atau yang akrab dipangil Pak Haji Maftuh. Sambutan hangat penuh kekeluargaan diterima Nurul dan Fida sesampai di rumahnya.
Setelah beberapa menit terjadi perbincangan santai, Pak Haji Maftuh mengeluarkan sepeda baru merk Phoenix yang masih terbungkus plastik. Rupanya sepeda itu dihadiahkan pada Fida untuk dipakai sekolah.
Meski sedikit malu-malu, tapi raut wajah Fida menunjukkan rasa haru dan bahagia atas hadiah itu. Dengan menundukkan kepala dia berucap, “Terima kasih Bapak atas pemberian sepedanya. Akan saya manfaatkan untuk perjalanan sekolah.”
Bagaimana asal-muasal Fida mendapat rezeki nomplok itu, Pak Haji Mafuh punya cerita. Ketika pulang dari Paciran, Lamongan, sekitar pukul 06.10 WIB, dia melewati Jalan Tlogosadang dan bertemu anak sekolah yang berjalan kaki. Karena merasa kasihan, anak tersebut dia bonceng.
“Saat di atas kendaraan, anak tersebut saya tanya, katanya sekolah di Hamas School. Padahal jaraknya jauh kalau ditempuh dengan jalan kaki. Apa tidak punya sepeda? Ternyata dia bilang tidak punya,” ceritanya.
Kemudian, lanjutnya, saya WhatsApp Kepala Hamas School supaya anak tersebut diantar ke rumah. Pak Haji Maftuh ternyata punya toko sepeda ontel di selatan Indomaret Desa Campurejo
Nurul menyampaikan Fida adalah siswa kelas VIII A yang berasal dari Desa Tlogosadang, Paciran, Lamongan. Jarak rumahnya ke sekolah sekitar 1,5 km.
“Fida termasuk salah satu siswa yatim. Ayahnya bernama Zaenal Abidin telah meninggal dunia karena sakit saat dia masih kelas VI SDN Weru Paciran. Jadi sekarang hanya tinggal bersama ibunya Sulistiowati,” katanya.
Di Hamas School, lanjutnya, tidak hanya Fida yang yatim. Ada 10 siswa dalam keadaan yatim, pintu, atau yatim-piatu. “Ada juga yang kedua orangtuanya masih hidup, tapi ekonomi di bawah rata-rata, sekitar 40 persen dari keseluruhan siswa,” jelasnya.
Menurut Nurul, Fida setiap hari ikut membantu ibunya berjualan jajanan dan minuman di depan Bintang 99 Mart Campurejo. Pekerjaan itu dia lakukan setelah pulang dari sekolah, mulai pukul 15.30 sampai pukul 20.00 WIB. “Sambil menunggu jualan ibunya, dia kadang murajaah dan menambah hafalan Alquran,” kata Nurul.
Atas kebaikan Pak Haji Maftuh, Nurul mengucapkan terima kasih. “Semoga usaha Pak Haji Maftuh semakin lancar dan barakah. Dan sepeda bisa semakin memacu belajar Fida,” ucapnya Nurul.
Dia juga mengharapkan pengurus dan masyarakat lainnya bisa mengikuti jejak Pak Haji Maftuh. “Hidup-hidupkan Muhammadiyah dan jangan mencari hidup di Muhammadiyah,” pesannya. (*)
Kontributor Nurkhan. Editor Mohammad Nurfatoni.