PWMU.CO – Dengan naik ‘tuk-tuk’—mobil terbuka dengan penutup sekadarnya—serta cuaca yang panas, 11 orang pengurus Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) dan empat anggota Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Gresik berkunjung ke Teluk Moro, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik untuk bertemu ‘saudara yang merasa sendiri’, Ahad (10/11/19).
Perjalanan membutuhkan waktu sekitar tiga puluh menit dari Wisata Pantai Mombhul, tempat rombongan berwisata pantai—setelah melakukan pembinaan guru-guru TK Aisyiyah di Sangkapura, Sabtu (9/11/19).
Di Teluk Moro kami singgah di TK Aisyiyah 29. Kondisinya cukup memprihatinkan karena hanya punya satu kelas, yang harus berbagi untuk ruang guru dan TU. Ruangan tanpa plafon dan pintu kamar mandi ini terlihat sumpek.
Sementara satu ruang kelas yang sedang proses pembangunan belum rampung dikerjakan. Tampak tembok belum dicat. Lantainya pun masih diplester. Di situlah kami mengadakan pertemuan.
Kami mengadakan sharing session tentang kondisi TK Aisyiyah 29 yang serba terbatas dan Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Teluk Mur yang tanpa pengurus. Pertemuan berlangsung komunikatif. Setiap permasalahan yang dihadapi mendapatkan solusi yang disepakati bersama.
Sawati SAg—Kepala Madrasah Diniyah Awaliyah yang merangkap Ketua PRA Teluk Mur dan Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Kecamatan Tambak—menjelaskan kondisi PRA Teluk Moro yang merangkap PCA Tambak dikarenakan tidak lagi punya pimpinan.
“Ini karena pengurusnya sudah tua dan banyak yang sudah meninggal. Tidak ada dokumen yang diwariskan kepada kami,” ungkap Sawati.
PRA Teluk Moro pun kondisinya tidak berbeda. “Di sini hanya ada Ketua PRA, tidak ada pengurus yang lain,” ujarnya.
Sekretaris PDA Gresik Ir Fiaduz Zakiyah MPd memberikan solusi. “Kalau begitu, adakan musyawarah. Lalu tentukan Ketua, Sekretaris, Bendahara, Ketua Majelis Dikdasmen, dan Ketua Majelis Tabligh,” ujarnya. “Setidaknya ada lima orang pengurus. Dan Bu Inayati Nasyi’ah MPd, Ketua PCA Sangkapura, siap membantu,” ujarnya.
Pembicaraan berlanjut ke TK Aisyiyah 29. Melihat kondisi gedung baru yang belum selesai, Bu Fifi, panggilan akrab Fiaduz Zakiyah, bertanya, “Mengapa bangunannya belum selesai? Padahal warga Muhammadiyah di sini banyak yang mampu.”
Dia pun meminta personal yang ada membuat proposal dan menyampakannya kepada warga Muhammadiyah yang mampu. Mudah-mudahan ikhtiar ini bisa jadi solusi.
“Kalau masih menemui kesulitan, bisa minta bantuan bapak-bapak Muhammadiyah,” pesan Bu Fifi.
Dia juga berharap TK Aisyiyah 29 sudah terakreditasi dan menyelesaikan NIB (Nomor Induk Berusaha). “Hal ini karena dilihat nomor urut berdirinya 29 di antara 45 TK Aisyiyah yang berada di naungan PDA Gresik. “Mestinya lebih berpengalaman dan aktif di kegiatan IGABA,” jelasnya.
Untuk membantu memasukkan data NIB secara on line, beberapa orang pengurus IGABA, membantu memasukkan data secara on line agar segera mendapatkan NIB. Namun karena terkendala belum memiliki sertifikat tanah dan sinyal yang kurang bagus, TK ini belum berhasil mendaftar kan NIB nya.
Sementara itu Ketua Majelis Dikdasmen PDA Gresik Ning Munasichah SAg meminta Majelis Dikdasmen PCA Tambak membantu. “Jika masih kesulitan, bisa meminta bantuan bapak-bapak PRM Daun,” ucapnya. (*)
Kontributor Estu Rahayu. Editor Mohammad Nurfatoni.