PWMU.CO-PCM Mayangan dan PCM Kadengan Kota Probolinggo mengadakan upacara milad Muhammadiyah ke 107 di Markas Yon Zipur 10, Sabtu (16/11/2019).
Upacara diikuti ribuan peserta. Diawali dengan kirab dengan formasi barisan pertama drumband, panji-panji Muhammadiyah, enam model KH Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah yang diperagakan siswa TK ABA, MI, SMP, SMK dan STAIM. Dilanjutkan barisan Hizbul Wathan dan Tapak Suci.
Kemudian barisan pakaian adat nusantara, disambung pasukan IPM, Nasyiatul Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, PCA dan PCM. Kirab terakhir menuju lapangan Markas Yon Zipur 10 tempat pelaksanaan upacara.
Di sini peserta kirab disambut ratusan siswa TK ABA dengan senam riang gembira. Juga ada senam semapore oleh siswi MI Muhammadiyah.
Sekretaris PDM Kota Probolinggo H. Munaamul Azizid SAg sebagai pembina upacara. Dia menyampaikan, Muhammadiyah sejak awal berdiri tahun 1912 sampai kini dan sampai nanti akan terus berjuang mencerdaskan kehidupan bangsa.
”Kata cerdas artinya sempurna akal budinya. Mengerti dan tajam pikiran. Sempurna pertumbuhan tubuhnya menjadi sehat dan kuat,” tuturnya.
Muhammadiyah dengan pandangan Islam berkemauan,lanjutnya, senantiasa berusaha untuk mengintegrasikan nilai-nilai ke-Islaman dan ke-Indonesiaan. Karena itu, Muhammadiyah dan umat Islam merupakan bagian integral dari bangsa ini.
”Muhammadiyah benar-benar inklusif, profesional dan berbuat untuk bangsa dalam dunia nyata, bukan dalam kata-kata dan politik retorika,” tandasnya.
”Peran Muhammadiyah dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan pemberdayaan masyarakat berlangsung meluas dan menjadi kekuatan strategis bangsa ini,” tambahnya.
Namun kehadiran Muhammadiyah kadang tidak populer dan menggema karena etos gerakannya. ”Sedikit bicara banyak bekerja. Pengorbanan, kerja keras dan kiprah nyata Muhammadiyah sangatlah besar dalam mencerdaskan dan memajukan bangsa di seluruh persada negeri ini,” sambungnya.
Melalui peringatan milad yang ke 107 tahun ini, ujar dia, kami mengajak untuk berjuang bersama-sama membangun negeri yang kita cintai ini dengan semangat kerja keras, ikhlas demi terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhoi Allah wt. Muhammadiyah haruslah menjadi contoh. (*)
Penulis Hanafi Editor Sugeng Purwanto