PWMU.CO – Bagaimana jadinya kalau dua petinggi Muhammadiyah sama-sama gila bola alias gibol? Pasti heboh kalau para petinggi itu berkumpul di satu panggung.
Itulah yang terjadi antara Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Prof Dr Muhadjir Effendy, yang juga salah satu Ketua PP Muhammadiyah.
Dua-duanya ternyata gibol kelas berat yang punya klub Eropa kebanggaan yang berbeda. Prof Haedar adalah Madridistas (penggemar Real Madrid) sejati, dan Muhadjir adalah Manchunian (pencinta Manchester United alias MU) tulen.
Hal itu terungkap saat keduanya hadir di puncak acara Milad Ke-107 Muhammadiyah ke-107 yang dihelat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Sabtu (23/11/19).
Di sela acara itu dilakukan launching Sekolah Sepakbola dan Akademi Hizhul Wathan oleh Prof Haedar. Menko Muhadjir yang hadir didaulat untuk ikut naik ke panggung. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga didaulat naik panggung bersama Ketua PWM Jatim Dr M Saad Ibrahim.
Saat disodori mikropon untuk memberi sambutan singkat Muhadjir mengatakan dia sudah pernah melihat stadion-stadion sepakbola besar milik-milik klub-klub besar Eropa. “Suatu waktu nanti saya ingin lihat HW punya stadion besar,” kata dia disambut gemuruh hadirin.
Saat ditanya klub apa di Eropa yang menjadi kebanggaannya, Muhadjir menjawab, “Manchester United, tapi sekarang kan lagi terpuruk.”
Prof Haedar yang kemudian memberi sambuan dari podium mengungkapkan bahwa Muhadjir adalah pendukung setia MU. Haedar bercerita bahwa dalam sebuah perjalanan bersama Muhadjir—ketika masih menjadi Mendiknas—di Inggris mereka harus menambah rute dari Leeds ke Manchester untuk menonton pertandingan MU.
Haedar menuturkan, setelah susah-payah mencari tiket akhirnya mereka sampai juga ke Manchester dan langsung menuju stadion Old Trafford untuk menonton pertandingan. “Tapi ternyata kita tidak bisa masuk karena tiket habis,” kata Haedar disambut gelak Muhadjir dan hadirin.
Untuk mengobati kekecewaan akhirnya mereka mengalihkan tujuan ke museum MU dan menghabiskan waktu di sana. Muhadjir membeli beberapa merchandise United untuk oleh-oleh.
Dari Inggris rombongan bertolak ke Spanyol. Kini giliran Haedar yang melakukan tur ke Santiago Bernabeu, stadion kebanggaan Real Madrid. Selain tur ke stadion mereka juga masuk ke museum Real Madrid yang besar dan megah. “Saya bilang ke Pak Muhadjir, sorry Pak, museum Real lebih bagus dan megah daripada Manchester United,” Muhadjir yang disindir lagi-lagi tergelak.
Bukan hanya bapak-bapak itu yang gila bola. Emak-emak seperti Gubernur Khofifah juga gila bola. “Saya pecinta Niac Mitra di era Djoko Malis dan Wayan Diana,” kata Khofifah ketika memberi sambutan singkat.
Pada 1980-an Niac Mitra memang menjadi klub sepakbola kebanggaan warga Surabaya dan Jawa Timur. Khofifah mengaku selalu mengikuti pemberitaan media mengenai Niac Mitra. Kepada PS HW Khofifah berharap agar klub kebanggaan warga Muhammadiyah ini bisa bangkit dan kembali meraih kejayaan seperti tahun 1970-an. (*)
Penulis Dhimam Abror Djuraid. Editor Mohammad Nurfatoni.