PWMU.CO–Hari kedua Science Camp, siswa SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik menuju Kampung Organik Brenjonk di Desa Penanggungan Kecamatan Trawas Mojokerto, Sabtu (23/11/19).
Rombongan siswa menempuh dengan jalan kaki dalam acara jelajah wisata sejauh 3 km. Di sini mereka belajar pembuatan pupuk organik sampai penanaman.
Dipandu tim Kampung Organik Brenjonk Rini Sudarti (35) menjelaskan, di sini warga memupuk tanamam tanpa pestisida. Mereka menggunakan pupuk organik dari kotoran ternak dicampur dengan bekatul, kapur dolomit, terasi, gula merah, dan abu pembakaran damen,” ujar pemandu berpengalaman 4 tahun di sini.
Rini kemudian menerangkan cara menanam sayuran selada, sawi daging, terong, cabe hitam, tomat dan juga cerry.
Setiap tanaman, menurutnya, memiliki keunikan dan kekhususan sehingga media tanam, tray, juga berbeda. Ada tray kecil dan besar. Tray kecil khusus untuk sayur selada dam sawi. Tray besar untuk terong, cerry, dan cabe.
Minat siswa langsung muncul. Mereka banyak tanya perihal tanaman dan pemupukan. Rahma Amalia (14) misalnya. Menurutnya, pembelajaran pupuk organik ini memberikan wawasan keunggulan tanaman dibandingkan dengan pupuk pestisida.
Senada juga disampaikan Fashiudin Muhammadiyah (14). Cowok ini menuturkan, pembelajaran di SC ini memberikan pengetahuan baru tentang jenis sayuran dan fungsi pupuk organik.
Dia mendapatkan pengetahuan cara tanam dan proses waktu pemindahan dari media tray ke lahan pekarangan milik warga. (*)
Penulis Ichwan Arif Editor Sugeng Purwanto