PWMU.CO – Disambut angin semilir, 203 peserta Science Camp SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik menyusuri pematang sawah di Desa Penanggungan Kecamatan Trawas Mojokerto, Sabtu (23/11/19).
Jalan setapak berliku. Di sisi kiri sungai selebar satu meter mengalir air jernih diiringi suara gemericik. Di samping kanannya, pemandangan padi menguning tampak elok.
Terlihat petani sedang mencangkul sawah. Sebagian lagi memanen padi. Panas pukul 09.00 diabaikan para siswa. Mereka dengan riang terus berjalan sambil mengamati kiri dan kanan di area pesawahan.
“Pemandangan di sini sangat indah, apalagi di sisi utara selatan ada gunung yang memanjakan mata,” kesan Muhammad Fahreza menebarkan pandangan ke Gunung Penanggungan dan Welirang.
Mereka melakukan perjalanan dari Kampung Brenjonk menuju lokasi pembelajaran. Jarak tempuh sekitar 1 km. Mereka berhenti di titik rest area yang di kanan kirinya banyak tanaman labu madu, padi, dan jagung. Selain itu juga ada sayuran kale nero dan kale kurli.
“Anak-anak, di sini semua tanaman dan sayuran tidak menggunakan pestisida untuk pemupukan. Pemupukan di sini menggunakan pupuk organik semua,” ujar Rini Sudarti, pemandu materi pada siswa.
Rini menjelaskan mengonsumsi tanaman dan sayuran hasil dari pupuk organik lebih menyehatkan. Selain itu, penggunaan pupuk ini juga lebih murah dalam segi perawatan tanaman.
Muhammad Fazar Ramadhan ini mengatakan, ini pengalaman pertama melihat pertanian organik. Lokasinya juga menyenangkan.
“Melihat di bagian bawah tanaman ada kotoran hewan maupun sekam. Inilah yang membuat tanaman lebih subur dan menyehatkan bila dibandingkan dengan memakai semprotan pestisida,” ungkapnya saat menuju rest area pos 3.
Fazar sangat memikmati proses pembelajaran di SC. Bisa menjalani pemaparan materi pupuk organik sambil mengunjungi sawah dan kebun. Bisa pegang sayuran dan plus buahnya. ”Inilah kenikmatan yang bisa didapat dalam wisata edukasi di Kampung Brenjonk dalam SC ini,” tuturnya. (*)
Penulis Ichwan Arif Editor Sugeng Purwanto