PWMU.CO-Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jombang mengadakan pawai perayaan milad di Gelanggang Olahraga (GOR) dibuka oleh Wakil Bupati Sumrambah, Sabtu (23 /11/2019).
Pawai mendapat sambutan meriah masyarakat saat beriringan menyusuri jalan menuju Ringin Contong. Ada 39 amal usaha yang mengikuti acara bertema Merajut Ukhuwah Menegakkan Marwah.
Ada enam sub tema yang disuguhkan dalam pawai tersebut. Pertama, peran Muhammadiyah dalam dinamika sejarah Jombang. Kedua, peran Muhammadiyah dalam pendidikan di Jombang. Ketiga peran Muhammadiyah dalam bidang olahraga.
Keempat, peran Muhammadiyah dalam bidang seni dan budaya. Kelima, peran Muhammadiyah dalam bidang kesehatan. Keenam, peran Muhammadiyah dalam bidang ekonomi.
Di antara peserta pawai ada penampilan dari murid MI Muhammadiyah 10 Madrasah Penghafal Alquran Rejosopinggir Tembelang Jombang. Barisan ini menampilkan kesenian tradisional Kentrung Jatimenok, aset seni lokal desa ini yang hampir hilang karena tak ada regenerasi.
Alat musik yang dibawa camplung, berupa alat musik bulat kecil dengan tabung di bagian belakang. Terbang besar atau rebana, ketipung, dan kendang. Dengan alat musik ini murid-murid bernyanyi dan menari.
Para siswa MIM 10 Rejosopinggir ini sebelumnya belajar kentrung kepada Mbah Badri (80), pemain kentrung Dusun Jatimenok.
”Mbah Badri senang melihat ada anak mau belajar musik kentrung. Era 70-an, kesenian ini jadi salah satu primadona tontonan masyarakat hingga pejabat pemerintah daerah,” kata Mbah Badri saat pemberangkatan pawai.
Kelompok MIM 10 dalam pawai ini menampilkan musik tradisional kentrung dipadu dengan alat musik modern. Mereka membawakan lagu Ilir ilir, Gundul-gundul pacul dan Suwe ora jamu. Siswa laki-laki memainkan alat musik kentrung di atas mobil pikap. (*)
Penulis Zuly Ahsanul Bariyyah Editor Sugeng Purwanto