PWMU.CO-Dua madrasah, MIM 10 Pesanggrahan Laren dan MIM 01 Kendalkemlagi Karanggeneng belajar Tajdied di MIM 4 Brangsi, Lamongan, Selasa (26/11/2019).
Kegiatan bertempat di Aula Perguruan Muhammadiyah Brangsi dimulai pukul 08.10 hingga 11.15. MIM 10 Pesanggrahan Laren mendelegasikan 8 guru dan 25 siswa. Sedangkan MIM 01 Kendalkemlagi Karanggeneng mendelegasikan 6 guru dan 20 siswa.
Kegiatan ini untuk studi banding wisata edukatif. MI Mudipat Brangsi sebagai tuan rumah melibatkan semua guru, pengurus Ikwam dan kelas serta 35 anak sebagai pemodelan pengembangan Tajdied.
Kegiatan diawali penampilan Tajdied dari anak-anak MI Mudipat Brangsi dipandu Fasha Sandha, siswa kelas 6 sebagai guru model teman sejawat antar siswa.
Fasha memandu performance Tajdied dan murajaah surat An-Naziat dan mengakhiri dengan doa kafaratul majelis. Setelah itu dilanjutkan performenace Tajdied per kelompok berdasarkan kemampuan.
Sesi give and take menampilkan guru model Tajdied Lilik Sunaryati. Bu Lilik sapaan akrabnya, menjelaskan kunci pembalajaran Tajdied itu harus berani mencoba. Jangan takut salah dan harus terus belajar agar benar-benar menguasai pembelajaran Tajdied.
Dia menjelaskan dan mengajak menirukan Tajdied mulai Tilawah A dan B hingga berlanjut penguasaan hijaz satu, dua dan tiga pada surat Al Fatihah, An Nas, Al Falaq dan Al Ikhlas.
Di sesi akhir dia berpesan kepada rombongan MIM 10 Pesanggrahan dan MIM 01 Kendalkemlagi agar pengalaman yang diperoleh terus latih dan tingkatkan dengan modal hijaz satu, dua dan tiga pada surat Al Fatihah sebagai dasar pengguasaan surat-surat lain. (*)
Penulis Sumarianta Editor Sugeng Purwanto