PWMU.CO-MTs Muhammadiyah 2 Pondok Karangasem Paciran Lamongan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Cambridge Assessment International Education untuk membuka kelas internasional.
Penandatanganan MoU dilakukan di Graha Rektorat lantai 7 Universitas Negeri Malang (UM), Selasa (26/11/2019).
Hadir Kepala MTs Muhammadiyah 2 Pondok Karangasem Millazul Faida, Kepala Pusat Pengembangan Laboratorium Pendidikan (P2LP) UM Drs H. Sucipto MS, dan Kepala Bidang Akademik dan Kerja sama P2LP UM Mirjam Anugerahwati.
P2LP UM adalah lembaga yang mendapat lisensi dari Cambridge International Center untuk dipakai di sekolah di Indonesia.
Ketua P2LP Sucipto mengatakan, MoU ini merupakan lompatan bersejarah untuk MTs Muhammadiyah 2 Pondok Karangasem. Madrasah ini menjadi sekolah pertama di Lamongan yang bekerja sama dengan Cambridge University untuk kelas international.
Mirjam Anugerahwati menambahkan, sekolah Muhammadiyah adalah ahlinya dalam mengurus dunia pendidikan. Kualitas MTs Muhammadiyah 2 juga baik untuk mengawal berjalannya kelas international.
Dia menjelaskan, ada beberapa jenis kurikulum internasional yang diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia. Salah satunya kurikulum Cambridge International.
”Kurikulum yang berasal dari Inggris ini berganti nama dari Cambridge International Examinations menjadi Cambridge Assessment International Education, atau disingkat menjadi Cambridge International pada tahun 2017,” ujarnya.
Kurikulum Cambridge International, kata dia, mengelompokkan jenjang belajarnya yang disebut Cambridge Pathway menjadi 4 bagian. Seperti Cambridge Primary untuk anak usia 5-11 tahun, Cambridge Lower Secondary untuk usia 11-14 tahun, Cambridge Upper Secondary untuk usia 14-16 tahun, dan Cambridge Advanced untuk usia 16-19 tahun.
Kepala Sekolah Millazul Faida menyampaikan, madrasah kita memiliki tekad yang kuat untuk menyambut semangat Pendidikan Abad 21 dengan menggabungkan pendidikan lokal dan internasional.
Kerja sama ini, katadia, mendorong penguasaan bahasa asing dan pemahaman budaya internasional. ”Memberi keuntungan bagi siswa mengetahui lingkup dunia internasional,” tambahnya. ”Kompetensi internasional akan diperoleh siswa karena mengikuti ujian dengan standar internasional.”
Penulis Fathan Faris Saputro Editor Sugeng Purwanto